Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen pada tahun ini. Mesin pertumbuhan baru datang dari akuisisi terminal satelit dan pertumbuhan anorganik.
Agus Hendrianto, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Indonesia Kendaraan Terminal mengungkapkan pencapaian positif pada 2021 membuat IPCC berkeyakinan dengan prospek bisnis di sepanjang tahun ini.
Pada 2021 IPCC bertumbuh tinggi dari tahun sebelumnya, tetapi tahun 2022 dengan tantangan yang ada, manajemen menargetkan peningkatan kinerja antara 15 persen hingga 20 persen. Seiring dengan pertumbuhan industri pada umumnya dan juga mencermati kondisi makro dan industri yang ada.
“Kami menyiapkan rencana pengembangan baik organik maupun anorganik. Dari sisi organik, dimungkinkan bagi kami untuk kerja sama pengoperasian Terminal RoRo," jelasnya, Senin (18/4/2022).
Lalu, IPCC juga mengembangkan pengoperasian terminal kendaraan di sejumlah wilayah. Di awal tahun ini, Terminal Satelit di Belawan telah dikolaborasikan. Selanjutnya, IPCC menargetkan terminal satelit di Balikpapan, Makasar, Surabaya, dan lainnya untuk melengkapi Terminal Satelit yang sudah ada.
"Di sisi lain, adanya kebutuhan Kendaraan Berat di sejumlah wilayah juga berpotensi untuk kita tangani dari sisi distribusinya. Sebagai tambahan, adanya merjer Pelindo akan kita optimalkan untuk masuk ke sejumlah daerah sehingga nantinya tidak hanya mengandalkan Priok namun, juga ada kontribusi dari daerah lain,” terangnya.
Baca Juga
Agus menambahkan pada pengembangan anorganik, IPCC akan melakukan pendekatan dengan sejumlah perusahaan kendaraan agar dapat ditangani secara penuh oleh tenaga profesional perseroan. Selain itu, kerja sama strategis di bidang shipping maupun trucking juga diupayakan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten berkode IPCC ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp516,84 miliar naik 44,96 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp356,53 miliar. Angka tersebut hanya kurang sedikit dari level sebelum pandemi yang mencapai Rp523,21 miliar pada 2019.
Investor Relations Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada menjelaskan meningkatnya kinerja layanan bongkar muat kargo kendaraan yang dibarengi dengan upaya value creation dari perseroan mampu memberikan peningkatan pendapatan tersebut.
Adapun, segmen pelayanan jasa terminal masih mendominasi pendapatan IPCC dengan kontribusi sebesar 92,51 persen dari nilai total pendapatan, mengalami peningkatan 43,41 persen menjadi Rp478,15 miliar.
Pelayanan jasa barang yang berkontribusi 6,3 persen dari nilai total pendapatan mengalami lonjakan 75,68 persen menjadi Rp32,56 miliar, dan segmen pendapatan lainnya yang turut mengalami peningkatan.
Alhasil, laba tahun berjalan IPCC mampu mengalami peningkatan menjadi Rp60,06 miliar atau melonjak 352,62 persen dari sebelumnya yang tercatat rugi Rp23,77 miliar.
Dengan adanya kenaikan laba tahun berjalan membuat earning per share IPCC turut meningkat menjadi Rp33,03 dari sebelumnya rugi Rp13,07.