Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 480 saham syariah yang masuk ke dalam Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) dengan persentase 61,38 persen dari seluruh perusahaan tercatat 766 emiten.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan saham syariah juga terus mendominasi pasar saham secara keseluruhan di BEI, dengan 480 saham yang masuk ke dalam kelompok saham syariah. Jumlah tersebut mencakup 61,38 persen dari total keseluruhan saham yang tercatat di BEI saat ini.
Hasan juga mencatat, ISSI memiliki total kapitalisasi pasar syariah senilai Rp4315,5 triliun atau 46 persen dari total kapitalisasi pasar saham yang tercatat di BEI.
"Kalau kita lihat transaksi harian, nilai transaksi harian saham syariah berkontribusi 52,3 persen terhadap total transaksi harian saham BEI. Frekuensi transaksinya 64,4 persen dan volume transaksi berkontribusi 53,8 persen," ujarnya, Kamis (14/4/2022).
Selain itu, lanjutnya, pada 2022 dilaporkan terdapat 13 saham syariah tercatat baru atau 81 persen dari total pencatatan saham baru di BEI yang saat ini mencapai 16 saham.
"Guna mendorong investor syariah aktif, kami rutin mengadakan edukasi, pengembangan pasar, dan inovasi produk. Kami akan terus mendorong kehadiran AB SOTS bergabung untuk menjadi SOTS yang menerapkan simplifikasi online dalam pembukaan rekening saham syariah. Harapannya bisa mempercepat pertumbuhan saham dan investor syariah," ucapnya.
Baca Juga
Hasan menyampaikan sejalan dengan IHSG, indeks saham syariah juga telah melewati level psikologisnya di level 200. Indeks saham syariah tercatat berada pada level 205,5 pada penutupan perdagangan Rabu (13/4/2022).
"Berdasarkan data yang kami miliki per 12 april 2022, untuk ISSI ini secara year-to-date (YTD) mengalami kenaikan 5,76 persen di level 203,5," katanya.