Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) meluncurkan penawaran obligasi dan sukuk dalam rangka mendanai pelunasan kembali utang atau refinancing.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menjelaskan perseroan telah mendapatkan persetujuan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan penawaran awal obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah sebesar Rp3,83 triliun.
“Dana hasil penawaran ini akan digunakan untuk refinancing dan modal kerja perseroan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/4/2022).
Penerbitan obligasi dan sukuk tersebut memiliki rating idAAA(gg) dengan tenor 5 dan 7 tahun serta ditawarkan dengan periode bookbuilding pada 12-19 April 2022.
“Obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah ini merupakan bentuk konkret dukungan pemerintah terhadap upaya perbaikan kinerja Waskita", kata Taufik.
Adapun WSKT membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp5,68 triliun hingga Maret 2022, atau meningkat 395,87 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1,14 triliun.
Baca Juga
Jika dibandingkan dengan level sebelum Covid-19, WSKT berhasil membukukan kenaikan NKB sebesar 3,30 kali lipat. Perolehan NKB tersebut bersumber dari proyek Sswasta sebesar 74,38 persen, pemerintah sebesar 18,61 persen, dan pengembangan bisnis anak usaha perseroan sebesar 7,01 persen.
Tahun ini, WSKT juga optimistis dapat mencapai target nilai kontrak baru sebesar Rp30 triliun dengan adanya proyek multiyears Sudan Selatan dan proyek IKN, serta proyek-proyek Pemerintah lainnya pada acara G20 dan ASEAN Summit.