Bisnis.com, JAKARTA – Agen penjual reksa dana (Aperd) PT Raiz Invest Indonesia berhasil mencatatkan kenaikan jumlah nasabah hingga kuartal I/2022.
Dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Rabu (13/4/2022) Raiz Indonesia saat ini sudah dapat meningkatkan jumlah nasabah sehingga sudah mengelola 550.000 rekening nasabah per akhir Maret, naik 17,8 persen dari posisi akhir tahun lalu 450.000 rekening.
CEO Raiz Indonesia, Fahmi Arya mengatakan, dari jumlah rekening tersebut, jumlah rekening aktif milik nasabah mencapai 230.000 rekening.
“Penambahan rekening tersebut terutama didukung oleh bertambahnya opsi pembayaran serta penambahan lini produk yaitu Reksa Dana Terproteksi (RDT) secara online,” jelasnya.
Reksa Dana Terproteksi atau RDT adalah Reksa Dana berbasis efek utang konvensional maupun syariah yang memiliki konsep perlindungan atas pokok investasi saat jatuh tempo.
Produk investasi jenis tersebut memiliki dua keunggulan utama dibandingkan dengan Reksa Dana jenis lain. Pertama adalah potensi imbal hasil yang lebih baik dari pada deposito bank dan dibagikan secara periodik. Potensi keuntungan tersebut disebabkan aset dasar RDT menggunakan Obligasi yang memiliki risiko lebih tinggi dari deposito namun juga dapat memberikan imbal hasil lebih baik.
Baca Juga
Kedua, adalah minimum investasi yang rendah daripada syarat minimal investasi deposito. Dalam berinvestasi RDT secara online melalui Raiz Indonesia, masyarakat dapat merasakan pengalaman berinvestasi dengan nilai investasi mulai dari Rp 1 juta.
Hingga akhir Maret 2022, Raiz Indonesia telah menawarkan enam RDT kepada publik yang dikelola oleh PT Avrist Asset Management, PT STAR Asset Management, dan PT Trimegah Asset Management.
“Memberi kemudahan untuk nasabah dibanding harus menjadi nasabah prioritas terlebih dahulu, sekaligus menjadi supermarket RDT Online,” tutur Fahmi.
Dia mengatakan penjualan RDT online tersebut menjadi salah satu strategi Raiz Indonesia dalam mempopulerkan investasi pasar modal kepada publik.
Sementara itu, George Lucas, Managing Director/Joint Group CEO Raiz Invest Limited, induk usaha Raiz Indonesia, mengatakan perusahaan mencatatkan nilai produk investasi yang dijual perusahaan (fund under management/FUM) AUD$1,02 miliar. Perusahaan juga mencatatkan kenaikan jumlah rekening nasabah baru sebesar 77,7% secara global (Australia, Indonesia, Malaysia) dalam 12 bulan terakhir.
“Meskipun terjadi konflik tragis di Ukraina, stabilitas kembali ke dunia investasi pada Maret dan pasar saham global naik pada bulan tersebut. Meskipun demikian, konflik Ukraina tadi, kondisi moneter yang semakin ketat, dan kenaikan biaya hidup secara global masih menjadi perhatian nasabah,” ujar Lucas.