Bisnis.com, JAKARTA – PT BNI Sekuritas (BNIS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp61,29 miliar serta total nilai transaksi saham tembus Rp35,7 triliun.
Agung Prabowo, Direktur Utama BNI Sekuritas mengatakan kemampuan kolaborasi dan digitalisasi telah menyebabkan BNI Sekuritas untuk dapat selalu tumbuh, proaktif mengejar bisnis dan agresif.
“Hal itu, dalam memenangkan persaingan sehingga dapat keluar sebagai pemenang, bukan saja di tataran nasional namun juga mampu bersaing di tataran regional,” katanya dalam keterangan resmi Rabu (13/4/2022).
Sepanjang 2021, BNI Sekuritas membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 440,11 miliar atau meningkat 39 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp316,17 miliar. Laba operasional dicatatkan sebesar 66,73 miliar, naik 169,15 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya Rp 24,79 miliar.
Laba bersih konsolidasi tercatat juga meningkat menjadi Rp 61,29 miliar atau naik 68% dari sebelumnya Rp 36,4 miliar. Selanjutnya, volume perdagangan surat utang naik 119 persen, penggunaan layanan online trading juga naik 29 persen dan nilai transaksi saham meningkat 40 persen menjadi Rp35,7 triliun.
“Kami sangat bersyukur, dimana perusahaan mampu meningkatkan kinerja pada tahun 2021 jauh lebih tinggi dibanding pencapaian pada tahun 2020 dan melampaui sebagian besar target yang diberikan pemegang saham,” ujarnya.
Baca Juga
Agung menyampaikan, peningkatkan kinerja perusahaan tidak dapat dilepaskan dari kondisi pasar yang kembali bergairah dan BNI Sekuritas berhasil memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan aktivitas bisnis di semua segmen usahanya.
BNI Sekuritas mengalami peningkatan jumlah investor ritel mencapai hingga 40 persen di tahun lalu dan hal itu memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan juga mampu mencatat total nilai transaksi dalam obligasi pemerintah dan korporasi mencapai Rp174,76 triliun di tahun 2021.
Pencapaian ini meningkat 38,32 persen dibandingkan tahun 2020. Di samping itu, BNI Sekuritas saat ini memiliki market share pada bisnis equity brokerage hingga 1,9 persen dari seluruh transaksi di Bursa Efek Indonesia atau tumbuh 40,2 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2020.
Selain itu, BNI Sekuritas telah mulai merambah ke pasar Internasional adalah telah didirikan BNI Securities Pte. Ltd (BSPL), di Singapura yang resmi beroperasi sejak 8 September 2021 lalu.
BSPL didirikan untuk menjembatani emiten Indonesia yang ingin merambah pasar global melalui penerbitan Obligasi Non-Rupiah atau global bond. Pendirian BSPL juga akan membantu nasabah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), pemegang saham pengendali BNI Sekuritas, untuk masuk ke pasar modal internasional dan menjaring investor global.