Bisnis.com, JAKARTA - Sempat masuk zona merah, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan hari keduanya, Selasa (12/4/2022).
Berdasarkan data RTI, saham emiten berkode GOTO ini sempat menyentuh level terendah 380 atau melemah 2 poin dari penutupan perdagangan hari kemarin. Tekanan beli yang cukup kuat tersebut sempat membawa harga saham GOTO mencapai 442 di awal pembukaan.
Hingga pukul 09.22 WIB, harga saham GOTO berada di level 392 naik 2,62 persen atau 10 poin dari penutupan kemarin. Seiring tekanan beli tersebut, kapitalisasi pasar GOTO naik menjadi Rp464,27 triliun, melampaui kapitalisasi pasar PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) sebesar Rp455,69 triliun.
Volume perdagangan saham mencapai 1,43 miliar lembar dengan nilai perdagangan mencapai Rp553,83 miliar dengan frekuensi perdagangan di atas 31.000 kali.
Vice President of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan kehadiran GOTO di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin membuat IHSG dapat bertahan dari tekanan jual setelah sepekan terus menembus rekor penutupannya.
"Paling tidak hari ini GOTO menjadi salah satu penopang IHSG membuat sempat menguat ke level 7.300 pada awal perdagangan. Ini merupakan efek harga saham GOTO yang melompat di awal perdagangan," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (11/4/2022).
Baca Juga
Sayangnya, membawa IHSG melompat di awal perdagangan, GOTO tak dapat menahan tekanan untuk membuat IHSG bergerak ke zona merah.
IHSG memiliki konstituen mencapai 694 perusahaan dan GOTO menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar keempat terbesar dalam indeks memegang porsi 5 persen terhadap IHSG secara total.
"Pergerakan saham lain tetap pengaruh ke pergerakan IHSG kemarin, GOTO menjadi penopang membuat jatuh tak terlalu dalam dan IHSG tetap bertahan pada support 7.200," ungkapnya.
Namun, seiring dengan volatilitas emiten baru melantai, jika GOTO koreksi bakal turut berpengaruh terhadap IHSG. Dengan demikian, keberadaannya menjadi cukup signifikan sebagai penggerak indeks.
"Saham penggerak bursa akan diburu fund manager, terutama trading. Di sisi lain, GOTO bisa menjadi pemberat, kalau berkaca contoh BUKA dalam LQ45 itu memengaruhi kinerja LQ45," terangnya.
Kendati demikian, Wawan mengingatkan tidak perlu terlalu khawatir ketika GOTO berfluktuasi karena masih terdapat sejumlah emiten lain yang pergerakan sahamnya berdampak terhadap indeks komposit tersebut.