Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) membukukan peningkatan jumlah pengunjung secara nasional, terutama pada kuartal IV/2021.
Penjualan MAPI meningkat di semua kanal termasuk gerai offline dan online. Hal ini menggambarkan pulihnya permintaan konsumen di seluruh segmen ritel MAPI yang beragam yaitu department stores, specialty stores (sports, kids, fashion, health & beauty, digital gadgets) dan F&B.
Sepanjang 2021, MAPI membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 24,1 persen menjadi Rp18,4 triliun dari Rp14,8 triliun. Kemudian GPM meningkat ke 41,8 persen dari 41,6 persen pada tahun sebelumnya.
Laba usaha melonjak menjadi Rp1,2 triliun dari rugi usaha Rp56,9 miliar. EBITDA tumbuh 53,2 persen dari Rp2,3 triliun menjadi Rp3,5 triliun. Sementara itu, bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk MAPI pada 2021 mencapai Rp438,91 miliar, jauh meningkat dibandingkan dengan situasi 2020 ketika MAPI harus menanggung rugi bersih Rp553,71 miliar.
Analis CGS-CIMB Sekuritas Patricia Gabriela dan Marcella Regina dalam riset yang dilansir Selasa (12/4/2022) menyebutkan laba bersih yang dibukukan MAPI melampaui prediksi CGS-CIMB sampai 207 persen. Laba bersih MAPI juga 179 persen di atas konsensus Bloomberg.
“Pendapatan kotor MAPI juga pulih paling cepat jika dibandingkan dengan peers-nya karena semua segmen bisnis membaik,” kata Patricia dan Marcella.
Baca Juga
Pendapatan kotor MAPI pada kuartal IV/2021 tercatat naik 41 persen year-on-year (YoY), hanya 2 persen lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sebelum pandemi atau pada kuartal IV/2019. Sementara itu, peritel lain seperti ACES, LPPF, dan RALS masih mencetak pertumbuhan negatif dua digit jika dibandingkan dengan kuartal IV/2019.
“Result tesebut in-line dengan tesis kami bahwa MAPI adalah pemain yang paling diuntungkan dari pembukaan ekonomi karena punya jumlah gerai terbanyak yang berada di mal di mana tingkat kunjungannya melemah saat PPKM ketat,” tulis riset CGS-CIMB Sekuritas.
Meningkatnya jangkauan vaksinasi dan kebijakan operasional pusat perbelanjaan yang lebih longgar diperkirakan akan berdampak positif pada same-store sales growth (SSSG) MAPI. SSSG MAPI diperkirakan tumbuh 13 persen tahun ini dengan asumsi perusahaan membuka 200 gerai baru.
“Kami pertahankan ADD call dengan target harga tetap di Rp1,000, berdasarkan 20x P/E CY22F, atau rata-rata 5 tahun dari pre-Covid19 level," jelasnya.
CGS-CIMB memperkirakan pendapatan kotor MAPI berpotensi tumbuh 15 persen YoY menjadi Rp23,6 triliun, dengan laba bersih tumbuh 85 persen menjadi Rp812 miliar.