Bisnis.com, JAKARTA - Investor tentunya berharap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. dapat melaju kencang setelah tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia pada hari ini.
Bahkan, mengikuti tren perusahaan listing lainnya, perdagangan perdana merupakan momentum mencapai level tertinggi menyentuh batas auto reject atas atau ARA.
GOTO mengantongi dana segar Rp13,72 triliun dari pelepasan 40,61 miliar saham yang dibanderol Rp338 per saham dalam hajatan besar IPO. Sahamnya akan dicatatkan di BEI pada hari ini, Senin (11/4/2022). Kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp400,31 triliun.
Equity Analyst BNI Sekuritas Aurellia Setiabudi menyebut kapitalisasi pasar sektor teknologi akan terangkat menjadi 10 persen setelah GoTo masuk. Saat ini, kapitalisasi pasarnya hanya Rp390,22 triliun atau setara dengan 4,31 persen dari total market.
“Keseluruhan bisnis yang dimiliki GoTo ini menciptakan satu keunikan yang sulit untuk direplikasi atau disaingi oleh pemain lain. Jadi, saya lihat memang GOTO ini menjadi daya tarik di sektor teknologi,” ujar Aurellia, baru-baru ini.
Performa GOTO di lantai bursa akan menjadi sorotan jutaan investor saham. Pembahasan soal laju saham GOTO pun bakal dikait-kaitkan dengan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang lebih dulu listing pada 6 Agustus 2021.
Baca Juga
Becermin dari BUKA, Technical Analyst BNI Sekuritas Andri Zakaria mengatakan momen IPO GOTO terjadi di tengah kenaikan indeks yang telah terbatas pada April.
“Mungkin ke depan bagus, tapi jangka pendek, paling-paling nasibnya sama seperti BUKA, auto reject atas dua kali, setelah itu turun,” tutur Andri.
Lantas, bagaimana penerapan aturan auto rejection saham?
Sesuai arahan OJK, BEI menetapkan kebijakan auto rejection asimetris pada masa pandemi, yang berlaku mulai 13 Maret 2020.
Kebijakan tersebut termaktub dalam Peraturan No. II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dengan SK Direksi No: KEP-00025/BEI/03-2020.
Sesuai peraturan baru tersebut rentang harga saham Rp50—Rp200 akan dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan sebesar 35 persen atau penurunan harga saham sebesar 7 persen dalam satu hari.
Sementara untuk rentang harga saham Rp200—Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 25 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen.
Kemudian untuk rentang harga saham di atas Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 20 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen.
Sebelum kebijakan auto rejection asimetris berlaku, Bursa menetapkan kebijakan auto rejection simetris, dimana batas atas dan batas bawah memiliki besaran yang sama di setiap fraksi harga.
Perinciannya, kelompok harga saham di rentang Rp50-Rp200 memiliki batas atas dan batas bawah 35 persen, rentang harga Rp200-Rp5.000 berbatas atas dan berbatas bawah 25 persen, dan rentang harga di atas Rp5.000 memiliki batas atas dan batas bawah sebesar 20 persen.
Dengan demikian, regulasi yang berlaku hingga saat ini ialah kebijakan auto rejection asimetris pada masa pandemi.
Adapun, saham GOTO berada di rentang Rp200-Rp5.000 dengan batas ARA 25 persen. Artinya, saham GOTO di harga perdana Rp338 maksimal akan naik ke level Rp442-Rp443 jika mencapai batas ARA.