Bisnis.com, JAKARTA – Menginjak usia ke-55, PT Freeport Indonesia (PTFI) mencetak rekor MURI dalam perayaan hari ulang tahunnya yang mengusung tema Dedikasi Bagi Negeri.
Tema tersebut merefleksikan komitmen untuk memberikan yang terbaik dari 'Rumah Kita'. Rumah yang dibangun dengan nilai-nilai safety (keamanan), integrity (integritas), commitment (komitmen), respect (respek) dan excellence (keunggulan) yang disingkat SINCERE.
Perayaan dimulai dengan konser kecil oleh Sandhy Sondoro di Tambang Bawah Tanah. Acara ini berhasil mencetak rekor MURI untuk pertunjukan musik di lokasi terdalam, 1.220 meter di bawah permukaan tanah.
Acara tersebut juga dilaksanakan di tiga lokasi kerja yakni Tembagapura, Kuala Kencana dan Jakarta pada Kamis, 7 April 2022. Perhelatan menampilkan drama musikal yang menceritakan perjalanan sejarah perusahaan disampaikan secara apik oleh 75 orang karyawan dan komunitas PTFI yang terlibat.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan, bahwa kehadiran PTFI di tahun 1967 menandai dimulainya investasi asing pertama di era orde baru.
Perjalanan panjang PTFI melalui berbagai tantangan dan pencapaian selama lebih dari lima dasawarsa, menorehkan rekam jejak dimulai dari era Kontrak Karya I untuk pengelolaan tambang Erstberg, dan penemuan spektakuler cadangan bijih di Grasberg yang mendorong keluarnya Kontrak Karya II.
Baca Juga
Tonggak sejarah baru bersama Pemerintah Indonesia juga ditorehkan ditandai dengan dikeluarkannya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) menggantikan Kontrak Karya yang menjamin keberlanjutan operasi penambangan PTFI hingga 2041.
Selain itu, menghadapi Covid-19 yang menjadi tantangan terbesar perusahaan, PTFI terus berproduksi secara aman dan mencapai target sesuai rencana, sehingga dapat tetap berkontribusi bagi negara dan pertumbuhan ekonomi Papua.
“Sebagai contoh ketika ekonomi nasional mengalami penurunan akibat pandemi di semester kedua tahun 2020, ekonomi Papua tumbuh 29 persen dari sektor Pertambangan,” jelas Tony dalam keterangan pers, Sabtu (9/4/2022).
PTFI terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sesuai slogan perusahaan, terlebih lagi dengan kepemilikan saham 51,2 persen oleh pemerintah yang diwakili Inalum. Ini merupakan contoh paling kongkrit dari public-private partnership dalam mengolah dan mengelola sumber daya mineral.
“Hal tersebut juga tidak terlepas dari pencapaian ramp-up produksi hingga 100 persen dan juga kontribusi lebih banyak lagi bagi bangsa dan negara,” ujar Tony.