Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT WIR Asia Tbk. (WIRG) dan PT Sigma Energy Compressindo Tbk. (SICO) meyentuh level auto reject atas (ARA) pagi ini.
Saham SICO terpantau menyentuh level 25 persen ke posisi Rp286 per saham. Adapun saham anyar itu diperdagangkan sebanyak 16.976 kali dengan jumlah saham bererdar mencapai 184 juta. BErdasarkan data RTI jumlah nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp52 miliar.
Akan tetapi ketika berita ini diturunkan saham SICO mulai volatil dengan naik turun di kirsaran Rp268 hingga Rp270.
Sementara itu, saham emiten pengembang metaverse PT WIR Asia Tbk. (WIRG) kembali melesat menyentuh auto reject atas (ARA) di hari kelima pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham WIRG naik 25 persen ke level Rp550, Jumat (8/4/2022).
Saham WIRG langsung naik sejak pembukaan perdagangan ke level Rp550. Saham emiten teknologi itu diperdagangkan sebanyak 1.775 kali dengan jumlah saham yang beredar mencapai 9,63 juta. Berdasarkan data RTI, nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp5,30 miliar.
Sebagaimana diketahui, WIR Group melepas 2,33 miliar saham baru atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO serta 233,7 juta saham tambahan karena terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat. Harga saham perdana ditetapkan Rp168 per saham sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp431,9 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama WIR Group Michel Budi Wirjatmo mengatakan, tingginya minat terhadap saham perdana WIR Group yang tercermin dari banyaknya pemesanan yang diterima, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap fundamental dan prospek perusahaan.
"Seluruh dana dari IPO dan hasil pelaksanaan waran akan digunakan untuk belanja modal, modal kerja, serta pengembangan usaha perseroan dan/atau perusahaan anak, khususnya dalam mengembangkan teknologi yang berbasis pada Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI)," tutur Michel, Senin (4/4/2022).
Dia melanjutkan, dengan keahlian dan pengalaman WIR Group memberikan solusi bagi klien-klien di dalam maupun di luar negeri, pihaknya optimistis bisa terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia.
Secara rinci, sekitar 80,59 persen dana IPO akan digunakan oleh perusahaan anak, yaitu PT ARE Teknologi Kreasi (ATK), PT Tiga Akar Mimpi (TAM), dan PT Vatar Media Raya (VMR), untuk belanja modal dan modal kerja.