Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Tingkatkan Peringkat Summarecon Agung (SMRA) Jadi idA+

Obligor dengan peringkat idA seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P. Adhi didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai rapat umum pemegang saham tahunan, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P. Adhi didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai rapat umum pemegang saham tahunan, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia menaikan peringkat untuk PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan Obligasi berkelanjutan III menjadi “idA+” dari “idA”.

"Hal ini mencerminkan penilaian kami bahwa SMRA akan mempertahankan profil keuangannya yang kuat khususnya peningkatan di indikator leverage keuangan dan arus kas yang dipicu oleh proyeksi pendapatan yang lebih baik," tulis Pefindo dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (5/4/2022).

Pefindo menilai sumber pendapatan SMRA di masa depan akan berasal dari pra penjualan di area yang sudah ada, terutama Bogor, Serpong dan pengembangan area di masa depan, termasuk peningkatan pendapatan di segmen pusat perbelanjaan dan hotel.

Prospek atas peringkat perusahaan adalah “stabil”. Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat mencerminkan posisi pasar SMRA yang kuat di dalam industri properti, kualitas aset yang baik, dan pendapatan berulang yang cukup.

Namun, peringkat dibatasi oleh risiko pengembangan proyek baru di area baru, dan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi makroekonomi.

"Peringkat dapat dinaikkan jika Summarecon Agung secara konsisten mencapai target pra penjualan, pendapatan, EBITDA dan disertai oleh leverage keuangan yang tetap konservatif. Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan membukukan pra penjualan yang lebih rendah dari target serta progres penyelesaian pembangunan properti yang lebih lama dari perkiraan sehingga dapat menyebabkan pengakuan pendapatan yang tidak mencapai target," jelas Pefindo.

Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika utang perusahaan lebih besar dari proyeksi, yang mengakibatkan struktur permodalan yang lebih agresif.

Summarecon Agung bergerak di bidang properti yang diklasifikasikan menjadi tiga divisi: pengembangan properti, properti investasi, serta leisure dan hospitality. Proyek properti utama berlokasi di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar dan Bogor.

Per 31Desember 2021, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Semarop Agung (33,83 persen), Liliawati Rahardjo (1,38 persen), Harto Djojo Nagaria (0,12 persen), dan publik (64,67 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper