Bisnis.com, JAKARTA-- Performa emiten peritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk. terpantau menguat pada kuartal IV/2021 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Akankah performa tersebut mendongkrak kinerja saham perseroan?
Berdasarkan laporan keuangan per 2021, laba bersih Ace Hardware turun 3,93 persen dari Rp733,19 miliar pada 2020 menjadi Rp704,38 miliar pada 2021.
Turunnya laba bersih emiten dengan kode saham ACES tidak lepas dari penurunan dua digit penjualan. Penjualan bersih ACES tercatat terkoreksi 11,72 persen dari Rp7,41 triliun menjadi Rp6,54 triliun.
Penurunan penjualan juga diikuti dengan turunnya beban pokok penjualan sebesar 11,26 persen menjadi Rp3,33 triliun, dari Rp3,75 persen pada 2020. Laba bruto tercatat turun 12,20 persen dari Rp3,3,65 triliun menjadi Rp3,21 triliun. Sementara itu, laba usaha turun 6,47 persen dari Rp989,51 miliar pada 2020 menjadi Rp925,49 miliar.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan ACES mencatatkan pendapatan kuartal IV/2021 sebesar Rp381,5 miliar, tumbuh kuat sebesar 381,5 persen (yoy), dan meningkatkan laba operasional sebesar 70,4 persen (yoy) pada kuartal tersebut.
"Perusahaan membukukan GPM yang lebih rendah sebesar 49,1 persen pada kuartal IV/2021 karena perubahan campuran produk. Kontribusi gaya hidup dan mainan perusahaan terhadap pendapatan meningkat pada kuartal tersebut," jelas Christine dalam risenya dikutip Sabtu (2/4/2022).
Dia mengatakan ACES mencatatkan top line kuartal IV/2021 sebesar Rp1,84 triliun atau turun 4,3 persen (yoy). Meski begitu, perbaikan tampak secara kuartal per kuartal karena adanya pelonggaran aktivitas masyarakat.
"Secara kumulatif 2021, top line ACES sejalan dengan perkiraan kami dan konsensus dengan mencapai 99 persen dibandingkan perkiraan 2021," katanya.
Meskipun same store sales growth (SSSG) perusahaan masih negatif hingga februari 2022 (-8,5 persen) dia melihat akan ada peningkatan pertumbuhan dua digit pada bottom line 2022, mengingat kemampuan perusahaan untuk penghematan opex.
"Kami berharap angka SSSG perlahan pulih karena pandemi yang diperkiraan akan segera berubah menjadi endemik," katanya.
Dari sisi saham, dia meningkatkan rekomendasi ACES dengan predikat trading buy lantaran adanya kenaikan margin bersama dengan ekspektasi pemulihan di basis teratas serta mempertahankan biaya operasional.
"Mengingat efek dasar yang rendah, kami melihat perusahaan akan dapat memulihkan pendapatannya kembali ke tahun 2020 saat pandemi. Target harga baru kami didasarkan pada P/E 25x 2022, yang didasarkan pada rata-rata P/E rata-rata 10 tahun," katanya.