Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren IPO Saham Teknologi Bakal Bikin Animo Investor Kian Tinggi, Ini Alasannya

Perusahaan teknologi seperti GOTO dan Wir Group yang melakukan IPO dapat mendorong animo investor di pasar modal. 
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Tren penawaran saham perdana (IPO) perusahaan teknologi dinilai dapat meningkatkan animo investor di pasar modal Indonesia.

Kepala Unit Evaluasi Monitoring Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogi Brilliana Gahara memaparkan, bursa telah mempersiapkan tempat milestone untuk perusahaan teknologi masuk ke pasar modal Indonesia.

“Untuk diinvestasikan oleh masyarakat Indonesia, setelah masuk (lalu) bertumbuh, selanjutnya dipersilakan kepada investor untuk dapat menelaah peluang investasinya,” jelas Yogi dalam acara virtual Indonesia InvesTalk 3, Kamis (31/3/2022).

Beberapa fitur yang ditawarkan oleh BEI kepada perusahaan teknologi di pasar modal antara lain program inkubasi IPO melalui IDX Incubator dan pencatatan di papan akselerasi.

Dengan adanya program tersebut, perusahaan teknologi tidak perlu ragu untuk mempersiapkan penawaran umum saham perdananya ke publik.

Terlebih, Yogi melihat market Indonesia sudah mulai didominasi oleh investor domestik, yang artinya sudah menjadi tuan rumah di pasar modal sendiri.

“Bulan Januari 2022, 82 persen trading value dihasilkan oleh investor domestik,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, pandemi Covid-19 tidak menyurutkan minat perusahaan-perusahaan anak bangsa untuk IPO. Tidak hanya jumlah, tetapi secara value juga meningkat signifikan.

Pada 2020, perolehan dana seluruh perusahaan IPO sejumlah Rp5 triliun, sedangkan di 2021 meningkat tajam menjadi Rp 62 triliun.

Mengutip data BEI yang disajikan, rata-rata penjatahan IPO sejak ada e-IPO dalam rentang waktu 2020 hingga 2021 meningkat sangat tajam. Pada 2020, penjatahan IPO sejumlah 1.054, sedangkan pada 2021 melonjak hingga 12.127.

BEI juga menunjukkan tren pencatatan saham yang meningkat tajam selama tiga tahun terakhir dengan jumlah tertinggi di antara negara Asia Tenggara lainnya.

Bursa Efek Indonesia menjadi fund raising saham terbesar di ASEAN, dengan pencatatan baru saham terbanyak di kawasan ASEAN selama 4 tahun berturut-turut.

Data terbaru per 25 Maret 2022 menunjukkan total perusahaan tercatat di BEI sejumlah 778 emiten saham dan 125 obligasi, dengan total kapitalisasi pasar Rp8,812 triliun dengan rata-rata nilai transaksi harian saham mencapai Rp13,98 triliun.

Penawaran umum saham perdana terbesar di BEI masih dipegang oleh Bukalapak (BUKA) pada tahun 2021 lalu dengan nilai penawaran umum mencapai total Rp21,9 triliun, disusul Mitratel (MTEL) yang menyentuh nilai Rp18,8 triliun.

Animo investor yang semakin tinggi dapat terlihat dari kelompok usia investor melek teknologi yaitu generasi milenial dan Gen-Z yang mendominasi 80 persen di pasar modal.

Lebih lanjut, kuatnya daya tarik IPO emiten teknologi seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT WIR Asia Tbk. (WIRG) atau Wir Group seiring dengan momentum Presidensi G20 dan fenomena metaverse berpotensi turut meningkatkan minat investor domestik.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper