Bisnis.com, JAKARTA - Penawaran umum saham perdana PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) diyakini akan mendorong bobot sektor teknologi di pasar modal Indonesia.
Equity Analyst BNI Sekuritas Aurellia Setiabudi mengatakan, tiga bisnis yang diusung oleh GoTo seperti layanan on-demand Gojek, e-commerce Tokopedia, dan finansial Gopay memiliki inti bisnis yang berbeda. Menurutnya, ketiga bisnis yang diusung GoTo memiliki prospek yang menjanjikan di Indonesia.
"Keseluruhan bisnis yang dimiliki GoTo ini menciptakan satu keunikan yang sulit untuk direplikasi atau disaingi oleh pemain lain. Jadi, saya lihat memang GoTo ini menjadi daya tarik di sektor teknologi," ujar Aurellia dalam Media Gathering BNI Sekuritas, di Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Dia menjelaskan, kapitalisasi pasar GoTo yang mencapai Rp400,3 triliun setara dengan 5 persen dari kapitalisasi pasar modal Indonesia yang senilai Rp8.884 triliun per 30 Maret 2022.
Dengan bobot sektor teknologi yang mencapai 5 persen, saat GoTo listing, kapitalisasi pasar sektor teknologi akan meningkat dari 5 persen menjadi 10 persen.
"Ini salah satu katalis juga sebenarnya buat Indonesia, karena kalau melihat negara maju seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, China, porsi sektor teknologi mereka tinggi. Investor selalu mencari growth yang lebih tinggi, yaitu di sektor teknologi," ucap dia.
Baca Juga
Sementara itu, Technical Analyst BNI Sekuritas Andri Zakaria mengatakan, momen IPO GoTo terjadi di tengah kenaikan indeks yang telah terbatas di bulan April.
"Mungkin ke depan bagus, tapi jangka pendek, paling-paling nasibnya sama seperti buka, auto reject atas dua kali, setelah itu turun," tutur Andri.