Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tembus US$45.000, Harga Bitcoin Mulai Bullish Lagi

Kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini terlihat didorong oleh permintaan di pasar spot, yang biasanya terjadi di sekitar titik balik pasar.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Tren penguatan harga Bitcoin diyakini akan berlanjut sepanjang kuartal II/2022 mendatang setelah cenderung tertekan pada awal tahun.

Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo memaparkan, kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini terlihat didorong oleh permintaan di pasar spot, yang biasanya terjadi di sekitar titik balik pasar. Ia menjelaskan, open interest meningkat dan tingkat pendanaan cenderung positif di pasar berjangka.

“Hal itu menunjukkan peningkatan aktivitas perdagangan, meskipun dengan keyakinan lemah di antara pembeli Bitcoin,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (29/3/2022).

Sentimen ini juga didukung oleh semakin meluasnya penggunaan aset Bitcoin. Pihak berwenang di Rio de Janeiro, Brasil, dilaporkan siap menerima Bitcoin sebagai sarana untuk membayar pajak yang dikenakan atas real estat di kota.

Selain itu, CME Group Inc. meluncurkan opsi baru untuk berdagang di Bitcoin dan Ether, dengan derivatif senilai 10 persen dari token itu sendiri.

Selanjutnya, reli Bitcoin juga merupakan akumulasi token baru, yang unik untuk pasar kripto. Selama enam hari terakhir, alamat dompet bitcoin Luna Foundation Guard (LFG) membeli lebih dari 27.000 Bitcoin senilai sekitar US$1,3 miliar.

Yayasan tersebut memenuhi janjinya selama sebulan untuk menambahkan BTC sebagai lapisan keamanan tambahan untuk UST, yang merupakan stablecoin terdesentralisasi yang dipatok dolar Terra.

Ke depannya, Sutopo optimistis reli harga Bitcoin dapat berlanjut. Ia mengatakan, saat ini Bitcoin tengah mencoba untuk membalikkan posisi bearish yang terjadi sejak awal 2022 dengan level resistance di kisaran US$50.000 – US$51.000.

Ia mengatakan, pergerakan ini adalah momentum positif pertama Bitcoin sejak Juli tahun lalu. Meski demikian, Sutopo menuturkan reli harga yang signifikan belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Jika mampu bertahan di atas level US$51.000, Sutopo memprediksi target harga selanjutnya untuk Bitcoin berada di kisaran US$55.000. Adapun, sepanjang kuartal II/2022 mendatang, harga Bitcoin akan bergerak pada rentang US$46.000 – US$51.000.

“Sangat sulit melihat sentimen apa yang akan mempengaruhi di depan, mengingat banyak sekali kemungkinan yang akan berlaku. Namun, selama permintaan dan minat ada, prospeknya masih cerah,” jelas Sutopo.

Dengan tren harga yang tengah menguat, Sutopo merekomendasikan investor untuk wait and see terlebih dahulu. Investor sebaiknya menunggu koreksi harga kembali terjadi sebelum masuk ke Bitcoin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper