Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MDKA Akuisisi Tambang Nikel, Setor Modal Rp5,4 Triliun

Entitas Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) bakal mengucurkan setoran modal hingga Rp5,37 triliun ke anak usahanya untuk mengakuisisi tambang nikel.
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan logam Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), bakal mengucurkan setoran modal hingga Rp5,37 triliun ke anak usahanya untuk mengakuisisi perusahaan holding tambang nikel di Sulawesi dari PT Provident Capital Indonesia.

Anak usaha yang akan menerima uang muka setoran modal bersyarat dari emiten berkode saham MDKA itu ialah PT Batutua Tambang Abadi (BTA). Aksi korporasi itu merujuk pada perjanjian yang berlaku efektif pada 24 Maret 2022.

Merujuk keterbukaan informasi MDKA, dana senilai Rp5,37 triliun akan digunakan BTA untuk memenuhi kewajiban pembayaran berdasarkan perjanjian pengambilan bagian saham bersyarat PT Hamparan Logistik Nusantara dari PT Provident Capital Indonesia. Nilai transaksinya disepakati sebesar Rp5,36 triliun.

Nilai transaksi tersebut setara dengan 48,3 persen dari total ekuitas konsolidasian MDKA yang tercatat sebesar US$779,41 juta per 31 Desember 2021. Dengan begitu, transaksi itu merupakan transaksi material.

“Transaksi dilakukan karena perseroan memiliki kepentingan atas pengembangan kegiatan usaha BTA, terutama sehubungan dengan rencana pengambilalihan PT Hamparan Logistik Nusantara oleh BTA,” tulis Manajemen Merdeka Copper Gold dalam keterbukaan informasi, Senin (28/3).

Apabila ditelisik, 99,96 persen saham PT Hamparan Logistik Nusantara digenggam oleh Provident Capital Indonesia yang merupakan salah satu pengendali MDKA. Dengan demikian, transaksi tersebut memiliki hubungan afiliasi.

Lebih lanjut HLN yang bergerak di bidang perusahaan holding baru-baru ini telah menyelesaikan akuisisi kepemilikan di PT J&P Indonesia (JPI) dan PT Jcorps Industri Mineral (JIM) dari PT JCorp Cahaya Semesta. Setelah akuisisi, HLN memiliki 95,3 persen saham JPI dan 99,9 persen saham JIM.

“JPI mengendalikan 51 persen saham di PT Sulawesi Cahaya Mineral yangmemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia yang belum berkembang,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Manajemen MDKA, JPI memiliki saham minoritas di dua pabrik nikel Rotary Klin-ElectricFurnace (RKEF) yang beroperasi, yaitu 49 persen di PT Cahaya Smelter Indonesia dan 28,4 persen di PT Bukit Smelter Indonesia.

Di sisi lain, JIM memegang berbagai saham mayoritas di perusahaan-perusahaan yang memiliki IUP Batugamping dan proyek pembangkit listrik tenaga air. JIM juga memegang saham minoritas atau 32 persen saham dari Indonesia Konawe Industrial Park.

AKSI KORPORASI

Aksi korporasi itu melanjutkan manuver MDKA pada awal 2022. Berdasarkan catatan Bisnis, MDKA telah merogoh kocek senilai total Rp1,51 triliun untuk menambah kepemilikan saham di PT Andalan Bersama Investama dan PT Pani Bersama Jaya.

MDKA tersebut telah menyelesaikan pengambilalihan saham PT Andalan Bersama Investama (ABI) pada Jumat (4/3/2022). Merujuk perjanjian pengambilalihan saham bersyarat, nilai transaksi tersebut sekitar Rp1,14 triliun atau setara dengan US$80,16 juta.

“Oleh karenanya, perseroan telah efektif menjadi pemegang saham PT Andalan Bersama Investama dengan kepemilikan sebesar 50,1% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dari ABI,” tulis Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri.

Selain akuisisi ABI, MDKA menambah kepemilikan saham di PT Pani Bersama Jaya dengan membeli sebagian saham yang dimiliki oleh Lion Selection Asia Limited (LSA). Perseroan diketahui telah sepakat untuk membeli 10.008 saham yang dimiliki oleh LSA dengan nilai transaksi sebesar US$26 juta.

Dengan transaksi itu, kepemilikan saham MDKA di PT Pani Bersama Jaya menjadi sebanyak 50.103 saham atau setara dengan 83,35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper