Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang pembukaan lock up para pemegang saham pada 28 Maret 2022 banyak potensi yang akan terjadi dengan saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).
Menjelang pembukaan lock up, pergerakan saham Bukalapak (BUKA) pada pukul 10.05 WIB mencapai Rp314 per saham, turun 16 poin atau 4,85 persen. Namun, dalam perdagangan sepekan terakhir, saham BUKA telah naik 17,16 persen.
Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Konsultan Keuangan memproyeksikan saham BUKA akan melakukan rebound (bangkit) karena terlalu jauh dari harga IPO.
Lalu, pada Desember 2021 broker pada consensus Bloomberg menyatakan dengan optimis harga saham BUKA akan segera menanjak dan mengatakan bahwa harga saham ini akan mencapai Rp1.090 dalam 12 bulan ke depan.
Sementara itu, selain pemegang saham yang wajib lock up terdapat juga nama populer yang melakukan lock up secara sukarela yang dikutip dari data resmi perseroan. Seperti, Pandu Patria Sjahrir memegang saham lock-up sukarela senilai 13.371.598.
Pandu yang merupakan keponakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA).
Baca Juga
Selanjutnya, Muhamad Fajrin Rasyid memegang saham sukarela yang digembok sejumlah 2.452.790.370. Fajrin merupakan co-founder Bukalapak lulusan Stanford University Graduate School of Business dan Alvin Sariaatmadja yang menggenggam saham sukarela senilai 691.906.951. Pria dengan nama lengkap Raden Alvin Widarta Sariaatmadja tersebut adalah Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK).
Catatan: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.