Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor perunggasan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) mengantisipasi kenaikan konsumsi produk perunggasan pada momen Ramadan. Berkaca pada tahun lalu, kenaikan permintaan mencapai 120-140 persen dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.
“Dari data perseroan, berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, peningkatan penjualan pada Ramadan dan Lebaran dapat mencapai rata-rata 120–140 persen dibandingkan bulan–bulan biasanya,” kata Chief Marketing Officer WMUU Tri Mahawijaya Herlambang dalam jawaban tertulis kepada Bisnis, Jumat (25/3/2022).
Tri mengemukakan kenaikan permintaan ini diikuti dengan tren harga yang juga meningkat. Rata-rata harga produk unggas secara nasional mulai memperlihatkan kenaikan sepekan jelang Ramadan.
“Secara umum pada Ramadhan ini juga diproyeksikan mengalami peningkatan [harga], bahkan kami sudah mulai bisa melihat peningkatan harga daging unggas sejak sekarang,” lanjutnya.
Tri mengatakan perusahaan optimistis peningkatan penjualan pada Ramadan dan Lebaran 2022 ini akan mengikuti tren serupa. WMUU sejauh ini telah melakukan forecasting terhadap produk-produk yang akan mengalami peningkatan di Ramadan dan mempersiapkan ketersediaan stoknya.
“Sebagai tambahan kami juga akan mengadakan promo-promo khusus bagi pelanggan kami untuk menyambut momen Ramadhan dan Lebaran 2022 ini,” katanya.
Baca Juga
Analis Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni mengatakan harga daging ayam broiler mulai mengalami kenaikan pada Maret dengan rata-rata harga di kisaran Rp19.100 per kg, seiring dengan melandainya kasus Covid-19. Di sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan instruksi untuk mengurangi populasi ayam dengan program culling pada 130 juta telur ayam siap tetas.
Terlepas dari risiko populasi surplus yang telah dikendalikan, industri perunggasan masih menghadapi tantangan harga komoditas yang masih tinggi imbas konflik Rusia-Ukraina. Dua komoditas utama yang dipakai untuk pakan ternak, yakni bungkil kedelai dan jagung pipil kering domestik terpantau masih tinggi.
“Kami memperkirakan tekanan pada segmen pakan akan berlanjut tahun ini. Kami mempertahankan rekomendasi netral mengingat momen pemulihan telah berjalan,” kata Emma dalam risetnya.
Harga ayam broiler dan bibit ayam usia sehari (day old chick/DOC) diperkirakan stabil. Sementara tekanan pada segmen pakan bisa meningkat karena harga komoditas.