Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab IHSG Lampaui 7.000 Hari Ini, Siap-siap Pecah Rekor Lagi

IHSG bergerak positif ketika mayoritas bursa regional Asia bergerak melemah. Pelemahan ini dinilai terjadi akibat pengaruh kenaikan harga minyak dunia
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada pembukaan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (24/3/2022). Sempat dibuka di zona Merah dengan koreksi sebesar 0,14 persen di level 6.986,1, IHSG berbalik menguat di atas level 7.000 sampai penutupan sesi I.

Pada pembukaan sesi II, IHSG tercatat naik 43,65 poin atau menguat 0,62 persen ke posisi 7.039,7. IHSG sempat mencapai level tertinggi 7.043,8.

Sampai pukul 14.10 WIB, 24,40 miliar saham telah diperdagangkan dengan nilai mencapai Rp10,55 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangan mencapai 1,16 juta kali transaksi. Sebanyak 257 saham menguat, 248 saham melemah, dan 176 di antaranya stagnan.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebutkan gerak positif IHSG terjadi ketika mayoritas bursa regional Asia bergerak melemah. Pelemahan ini dinilai terjadi akibat pengaruh kenaikan harga minyak dunia.

Harga minyak dunia kembali mengalami kenaikan. Minyak Brent naik 5,3 persen dan ditutup di US$121.60 per barel dan jenis WTI naik 5,18 persen ke level US$114.93 per barel. Kenaikan terjadi akibat dari berhentinya ekspor minyak mentah asal Kazakhstan melalui pipa CPC di laut hitam Rusia karena adanya badai dan cuaca buruk.

“Hal ini tampaknya akan membebani pasar yang cemas kenaikan tersebut mendorong inflasi sehingga berdampak terhadap ekonomi,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas.

Di sisi lain, pasar juga menanti pertemuan pemimpin NATO serta Eropa dalam KTT darurat, sehubungan dengan sanksi tambahan yang akan diberikan ke Rusia. Hal ini memberikan kegelisahan pasar atas ketidakpastian kondisi konflik Rusia dan Ukraina.

Sementara dari dalam negeri, kabar terbaru atas kebijakan pemerintah yang mengizinkan mudik tahun ini seiring membaiknya situasi Covid-19 menjadi sentimen positif. Dengan adanya kebijakan tersebut, aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa terdorong dan berpotensi meningkatkan daya konsumsi masyarakat.

“Namun demikian pemerintah tetap akan menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.”

Sepanjang sesi pertama, investor asing melakukan pembelian bersih di seluruh pasar sebesar Rp 89 miliar. Adapun saham-saham dengan pembelian bersih terbesar antara BMRI, BBRI, BBNI, TINS, dan INCO. Sedangkan beberapa saham yang mengalami penjualan bersih terbesar diantaranya BBCA, ITMG, SCMA, UNVR, SMGR.

Pada sesi pertama perdagangan hari ini, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar di antaranya adalah SDMU, SKBM, BOSS, BIPI, dan CENT. Sementra itu, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar adalah SUPR, SBMA, TFCO, RELI, dan FORU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper