Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham GOTO ketika initial public offering (IPO) terpantau memiliki PBV 3,17 kali, dengan valuasi tersebut skema long term atau trading yang cocok bagi investor?
Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta mengatakan menggunakan valuasi price to book value (PBV) dalam perhitungan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Dia menjelaskan PBV didapat dari harga saham dibandingkan dengan nilai buku per saham.
Adapun nilai buku saham GOTO diperoleh dari total ekuitas dibagi jumlah saham tercatat. Berdasarkan prospektus, GoTo mencatat total ekuitas senilai Rp130 triliun dan jumlah saham 1,19 triliun saham.
Dengan begitu, nilai buku GoTo senilai Rp109, maka PBV saham IPO GOTO berkisar 2,89 kali – 3,17 kali. “Berdasarkan PBV tersebut, GoTo menurut kami tidak terlalu mahal dalam harga IPO-nya,” kata Andhika Kamis, (17/3/2022).
Andhika menambahkan dengan skema valuasi tersebut maka terdapat dua pilihan investasi bagi para investor yaitu long term atau trading.
Menurutnya, saham GOTO cocok untuk long term investment karena GOTO merupakan holding company dari banyak perusahaan teknologi raksasa di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia dan Bank Jago.
Baca Juga
Andhika menilai ketiga perusahaan memiliki fundamental perusahaan yang solid serta prospek yang menarik secara jangka panjang. Dengan performa yang semakin baik & banyaknya modal ventura, berinvestasi di GOTO tentunya menarik untuk dipertimbangkan.
Namun saham raksasa teknologi itu juga, menurutnya, cocok untuk portofolio trading. “Untuk traderbisa memanfaatkan volatilitas harga untuk trading jangka pendek,” katanya.
Andhika menambahkan semua investor cocok memasuki GOTO, karena perseroan memiliki bisnis yang luas dan juga sudah akrab dengan masyarakat.
“Prospek saham GOTO manarik karena memiliki ekosistem luas yang terbentuk dari Gojek, GoPay, Tokopedia, GoTo Financial, dan Bank Jago yang sudah memiliki posisi yang cukup mapan dalam persaingan di sektor masing-masing,” katanya.
Di sisi lain, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, rencana IPO GoTo akan berdampak secara jangka pendek terhadap saham-saham afiliasi GoTo di pasar modal.
"Seperti yang kita ketahui, Gojek, Tokopedia, Bank Jago sudah menjadi ekosistem yang besar. Apalagi dengan adanya BFI Finance masuk ke saham ini akan semakin komplit ekosistemnya," ujar Nico, dihubungi Rabu (16/3/2022).
Ekosistem yang komplit tersebut, menurut Nico akan memberikan dampak positif ke aplikasi-aplikasi GoTo. Dengan demikian, ketika aplikasi tersebut memiliki dampak positif, ketergantungan masyarakat akan semakin besar.
Sebagaimana diketahui, beberapa saham di bursa efek memiliki afiliasi dengan GoTo, baik melalui kerja sama hingga sokongan dana.
Emiten-emiten tersebut adalah PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT BFI Finance Tbk. (BFIN), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), PT Multipolar Tbk. (MLPL), dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD).
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.