Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah ke posisi 7.000.
Adapun level terendah perdagangan hari ini (17/3/2022) indeks BEI itu dibuka pada level 7.000 sedangkan posisi tertinggi 7.032. Sebanyak 259 saham menguat pada sesi awal perdagangan.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan, pola gerak IHSG menunjukkan sedang berusaha mencetak rekor all time high nya kembali.
Menurutnya, peluang kenaikan jangka pendek masih cukup besar yang ditunjang oleh rilis data perekonomian tingkat suku bunga pada hari ini. Dia mensinyalir masih berada dalam kondisi stabil sehingga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG.
Selain itu arus deras aliran modal secara ytd yang tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bps untuk sementara waktu melegakan pelaku pasar di Wall Street. Hal ini mendorong naiknya Indeks DJIA sebesar 1,55 persen.
Baca Juga
"Jika dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 2,35 persen, kedua sentimen ini berpotensi menjadi katalis positif pendorong penguatan kembali IHSG dalam perdagangan hari ini," jelas Edwin dikutip dari risetnya.
Adapun, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 0,5 persen. The Fed juga mengatakan akan menaikan secara agresif sebanyak 25 bps ssetiap enam kali pertemuan berikutnya.
Artinya, suku bunga The Fed akan naik menjadi 1,75 persen - 2.0 persen hingga akhir tahun 2022. The Fed kembali akan melanjutkan kenaikan FFR di tahun 2023 menjadi 2,8 persen.
Seiring dengan hal tersebut, Edwin memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 6.932 - 7.022 pada perdagangan hari ini.