Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang IPO, Mantan Dirut BEI Keheranan Lihat Prospektus GOTO

Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Zein memperhatikan selisih besar antara nominal dan harga initial public offering (IPO) calon emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Gojek dan Tokopedia merger menjadi Grup GoTo / Tech Crunch.
Gojek dan Tokopedia merger menjadi Grup GoTo / Tech Crunch.

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Zein memperhatikan selisih besar antara nominal dan harga initial public offering (IPO) calon emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Hasan dalam tulisannya yang mengaku baru membaca dua halaman prospektus GoTo, mengungkapkan beberapa hal yang mencuri perhatiannya.

“Yang jadi titik perhatian saya adalah ini: Selisih yang sangat besar antara nominal dan harga IPO mencerminkan capital gain luar biasa yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham existing,” tulis Hasan, dikutip Rabu (16/3/2022). 

Dia mencontohkan, jika sebelumnya menyetor Rp1 juta, maka pasca IPO saham yang dimiliki dengan menggunakan harga bawah saja akan menjadi Rp316 juta.

Selain itu, Hasan juga mendapati “keanehan” dari rencana right issue GoTo secara berantai selama 10 tahun dengan menawarkan 1,5 persen dari saham beredar setiap tahun.

Masih berasal dari bacaan dua halaman prospektus tersebut, Hasan mengungkapkan bahwa nilai nominal saham baru yang dikeluarkan GoTo dibuat kecil yaitu senilai Rp1 per saham yang mewakili sebanyak-banyaknya 4,35 persen atau sebanyak-banyaknya 52 miliar saham Seri A.

“Akibatnya, jumlah saham beredar akan menjadi sangat besar. Dari halaman pertama itu, saya menghitung jumlah saham yang akan dicatatkan mendekati 1,2 triliun saham. Rekor Bursa Efek Jakarta,” ujarnya.

Lalu terkait kapitalisasi GoTo, Hasan menyampaikan dengan menggunakan batas bawah rentang harga yang ditawarkan dalam book building, kapitalisasinya akan berkisar Rp379 triliun. Sementara jika menggunakan batas atas akan menjadi lebih kurang Rp415 triliun.

Terlepas dari hal tersebut Hasan menyampaikan aksi IPO GoTo sendiri juga menarik karena berada dalam daftar panjang pemegang saham existing dengan nama raksasa, diantaranya Alibaba, FB, Google, KKR, Softbank, Tencent, Warburg, Saguola (India), Astra Group, dan Telkomsel.

“Monggo. Silakan bergabung dengan para raksasa!,” tutupnya.

Sebagai informasi, GoTo diketahui menawarkan 52 miliar saham atau setara 4,35 persen saham. Saat ini, GoTo tercatat memiliki 1,14 triliun (1.1437.748.873.502) total modal ditempatkan dan disetor penuh penuh perseroan.

Dalam prospektus IPO, Harga saham IPO GoTo ditetapkan berada dalam rentang Rp316-Rp346. Dengan demikian aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya akan mendapatkan suntikan modal Rp17,99 triliun dan sekurang-kurangnya Rp16,43 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper