Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi kenaikan suku bunga The Fed pada perdagangan hari ini, Rabu (16/3/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, pada Selasa (15/3/2022) kemarin, IHSG ditutup melemah 0,49 persen ke level 6.918,18 setelah bergerak dalam kisaran 6.894,92 - 6.996,31.
Kapitalisasi bursa terpantau mencapai Rp8.706,5 triliun. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp3,13 triliun . Sebanyak 155 saham menguat, 388 saham melemah dan 137 saham stagnan.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, tajamnya koreksi harga minyak dihari ke-2 sebesar 6.85% menjadi salah satu katalis pendorong Indeks DJIA ditutup menguat cukup tajam sekitar 1.82%.
Ia mengatakan, jika penguatan cukup tajam Indeks DJIA dikombinasikan dengan penguatan EIDO sekitar +0.16%, maka hal ini berpotensi menjadi sentimen positif bagi IHSG untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Di sisi lain, investor kembali perlu waspada dan berhati-hati akan berlanjutnya kejatuhan harga saham yang berbasis komoditas seperti: harga emas sebesar 1.90%, batu bara (9.76%), minyak (6.99%), CPO (3.08%) serta turunnya harga Timah (3.43%).
Baca Juga
Koreksi ini terjadi ditengah kembali naiknya yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun mengantisipasi akan dinaikannya suku bunga acuan oleh The Fed sekitar 25 bps. Edwin mengatakan hal ini berpotensi menjadi sentimen negatif penekan IHSG dalam perdagangan hari ini.
Seiring dengan hal tersebut, Edwin memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 6.876 - 6.978 pada perdagangan hari ini.
Beberapa saham yang dapat diperhatikan investor hari ini diantaranya adalah BBRI, TLKM, BBTN, AKRA, AMRT, dan BBCA
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.