Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Siapkan US$200 Juta, Bangun Kompleks Petrokimia

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menyiapkan belanja modal tahun ini demi mempersiapkan kompleks produksi petrokimia kedua, CAP 2.
Pekerja mengoperasikan mesin di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Cilegon, Banten./Antara - Muhammad Iqbal
Pekerja mengoperasikan mesin di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Cilegon, Banten./Antara - Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten petrokimia milik Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menyiapkan dana besar untuk belanja modal tahun ini demi mempersiapkan kompleks produksi petrokimia kedua, CAP 2.

Direktur TPIA Suryandi menyebutkan, TPIA menyiapkan capex sekitar US$200 juta yang seluruhnya berasal dari kas internal dan digunakan untuk pembangunan CAP 2 dan untuk maintenance serta transformasi digital untuk bisa bersaing.

Saat ini proses tahapan CAP 2 sudah dalam finalisasi front-end engineering design (FEED), yang ditangani empat kontraktor, Toyo Engineering Corporation, Samsung Engineering Co., Ltd., Wood, dan PT Haskoning Indonesia untuk kompleks petrokimia kedua berskala global.

“Harapannya menjelang akhir tahun kita sudah bisa selesai dan proses FEED itu, dan masuk dalam tahapan final investment decision,” jelas Suryandi dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).

TPIA optimistis dengan dengan prospek petrokimia di Indonesia untuk jangka panjang. Adapun, dengan masuknya investor besar, Thai Oil, TPIA lebih dari siap untuk merealisasikan CAP2.

“Investor strategis kita closing di September lalu dari Thai Oil, subsidiary dari oil and gas company dari Thailand. Jadi selain Barito Pacific dan SCG Chemical juga ada Thai Oil yang masuk ke struktur share holding Chandra Asri,” ujarnya.

Untuk CAP 2 sendiri diperkirakan akan rampung dalam empat tahun setelah final investment decision.

“Pembangunannya akan memakan waktu empat tahun harapannya rampung akhir 2026 bisa menyelesaikan pembangunan tersebut,” tambahnya.

Jika sudah selesai, kompleks kedua ini akan menambah kapasitas dari eksisting TPIA sekitar 4,7 juta ton. Pada 2026 nanti total kapasitas Chandra Asri bisa mencapai 8,9 juta ton.

“Dampaknya akan sangat berarti di dalam memenuhi kebutuhan industri hilir petrokimia, karena selama ini Indonesia net impor, atau lebih dari 50 persen kebutuhan petrokimia harus impor. Dengan adanya tambahan kapasitas kita bisa kurangi ketergantungan pada impor dan ekonomi Indonesia lebih baik dan industri lokal juga akan bertumbuh,” ungkap Suryandi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper