Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAA- untuk PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2017. Namun outlook perseroan direvisi menjadi positif
Prospek untuk peringkat AKRA direvisi menjadi positif dari stabil, sehubungan dengan penurunan utang AKRA yang intensif selama tiga tahun terakhir, yang berasal dari arus kas yang kuat. Ini terutama dari segmen perdagangan dan distribusi, serta kawasan industri.
“Kami berpandangan bahwa kondisi makroekonomi yang menunjukkan pemulihan dalam waktu jangka pendek hingga menengah diharapkan akan meningkatkan permintaan bahan bakar dan kimia dasar yang merupakan produk utama yang didistribusikan oleh AKRA,” tulis analis Pefindo dalam keterangan resmi, dikutip Senin (14/3/2022).
Di samping itu, bisnis kawasan industri yang terintegrasi dengan baik di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) dinilai dapat memperkuat EBITDA AKRA. Pasalnya kawasan industri menyediakan model bisnis dengan margin tebal dan pendapatan berulang yang stabil.
Berdasarkan keterangan Pefindo, Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya.
Tanda Kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.
Baca Juga
“Peringkat tersebut mencerminkan jaringan infrastruktur logistik AKRA yang ekstensif, profil keuangan yang kuat secara berkelanjutan, dan permintaan yang relatif kuat terhadap bahan bakar minyak dan kimia dasar,” terang Pefindo.
Namun, peringkat dibatasi oleh paparan terhadap risiko volatilitas bisnis dalam industri pertambangan. Peringkat dapat dinaikkan jika AKRA terus menurunkan jumlah utangnya pada level yang konservatif, yang ditunjukkan dengan rasio utang terhadap EBITDA kurang dari 2,0 kali secara berkelanjutan.
AKRA juga diharapkan menjaga arus kas yang kuat, terutama pada bisnis perdagangan dan distribusi, serta kawasan industri.
Outlook juga dapat direvisi kembali menjadi stabil jika perusahaan mengeluarkan biaya investasi yang didanai oleh utang lebih tinggi dari yang diperkirakan, tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih kuat.
Peringkat juga dapat mengalami tekanan jika terjadi penurunan EBITDA yang material akibat rendahnya permintaan, yang berdampak pada pelemahan profil keuangan.