Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan sekuritas optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi saham sepanjang 2022 seiring dengan kelanjutan pemulihan ekonomi. Beberapa strategi juga telah disiapkan untuk memanfaatkan katalis ini.
Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto mengatakan, tahun 2022 adalah tahun yang sulit diprediksi. Seiring dengan hal tersebut, pihaknya juga telah mengubah sejumlah target dan asumsi kunci yang akan dicapai.
Meski demikian, pihaknya tetap optimistis dapat mampu membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang 2022. Hal ini salah satunya ditopang oleh prospek pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona.
“Untuk tantangan utama tahun ini adalah diri kita sendiri yang tidak boleh lengah dan senantiasa siap antisipasi dinamika kompetisi pasar,” jelasnya saat dihubungi Bisnis pada pekan ini.
Mardy mengatakan, BCA Sekuritas juga telah menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan kinerja. Pertama, memaksimalkan return dari modal kami untuk investasi meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya.
Kedua, memimalisir resiko usaha dalam menghadapi volatilitas pasar yang cenderung meningkat kembali. Terakhir, mendengarkan masukan dari para nasabah untuk diaplikasikan ke dalam budaya inovasi produktif.
Baca Juga
Senada, Deputy Director Wealth Management Mirae Asset Sekuritas Indonesia Fajrin Noor Hermansyah tetap menargetkan pertumbuhan nilai transaksi yang cukup signifikan tahun ini. Meski demikian, dirinya tidak merinci target pertumbuhan tersebut.
Seiring dengan hal tersebut, Mirae Asset akan meningkatkan upaya ekspansinya ke sejumlah wilayah di Indonesia. Fajrin mengatakan, pihaknya akan melakukan ekspansi kantor perwakilan sekaligus memperbarui beberapa kantor perwakilan menjadi community center di Surabaya, investment house di Jakarta, dan trading & investment center di Medan.
“Selain itu, kami juga meluncurkan layanan prioritas dengan nama Sage Club untuk menargetkan nasabah high net worth individuals (HNWI),” katanya.