Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas di pasar spot global terkoreksi pada perdagangan hari ini walau masih di atas level US$2.000 per troy ouns. Hal ini diharapkan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dapat memberikan dukungan untuk proyeknya di Palu dan Gorontalo.
Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan dengan emas yang bisa dijadikan aset investasi safe haven akan membuat permintaan emas semakin meningkat, terutama di tengah kondisi konflik geopolitik.
“Sejak tahun lalu kami sudah menerapkan strategi untuk mengembangkan dan meningkatkan prospek tambang emas kami di Palu dan Gorontalo untuk periode 2021 - 2024. Hal ini [kenaikan harga] sangat mendukung strategi pengembangan proyek emas kami di Palu dan Gorontalo,” terangnya kepada Bisnis, dikutip Rabu (9/3/2022).
Untuk 2022, emiten dengan kode saham BRMS ini menargetkan produksi emas dari satu pabrik berkapasitas 500 ton bijih per hari di Palu. Selanjutnya, pada akhir kuartal III/2022 atau awal kuartal IV/2022, BRMS akan mulai mengoperasikan pabrik emas kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Palu.
“Ini tentunya akan meningkatkan produksi emas BRMS. Pada 2023 pabrik emas kedua tersebut akan beroperasi full selama 12 bulan di 2023 dibandingkan dengan hanya 4 bulan di 2022. Artinya produksi emas BRMS di 2023 akan meningkat lagi,” ungkapnya.
Selanjutnya, pada 2024 awal atau kuartal I/2024, BRMS akan mulai mengoperasikan pabrik emas yang ketiga di Palu dengan kapasitas 4.000 ton per hari dan satu pabrik emas dengan kapasitas 2.000 ton per hari di Gorontalo. Artinya, pada 2024 produksi emas BRMS akan meningkat lagi secara signifikan.
Adapun, sumber pendanaan untuk pembangunan pabrik-pabrik emas di Palu dan Gorontalo tersebut, termasuk aktivitas pemboran demi meningkatkan cadangan bijih emas, sudah tersedia dari dana hasil rights issue yang pertama pada April 2021 dan dari dana hasil rights issue yang kedua pada Januari 2022.
“Dengan persepsi emas sebagai aset investasi safe haven oleh pelaku pasar dunia, berpotensi untuk terus meningkatkan harga emas, terutama disaat konflik geopolitik seperti saat ini,” imbuhnya.
BRMS mengupayakan penjualan produk final dari pabrik pengolahan bijih emas di Palu saat ini adalah dalam bentuk dore bullion. Dore bullion ini kemudian dikirim via pesawat dari Palu ke pemilik fasilitas pemurnian emas (smelter) yang ada di Jakarta Timur, Pulo Gadung (PT Aneka Tambang Tbk.) atau yang ada di Surabaya (PT Bhumi Satu Inti).
“Prosesnya kami bayar processing fee ke para pemilik smelter ini. Smelter akan memproses dore bullion menjadi emas murni batangan dan kembali menjadi milik kami dan dapat kami jual ke pihak ketiga manapun dengan harga pasar spot/ harga jual beli emas mengacu kepada harga pasar dunia LME,” terangnya.
Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (9/3/2022), harga emas di pasar spot mengalami penurunan 0,30 persen atau 6,11 poin ke US$2.044,65 per troy ons. Sementara itu di pasar comex, harga emas masih bergerak di zona hijau, naik 9,30 poin atau 0,46 persen ke US$2.052 per troy ons.