Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Sentuh Level Tertinggi, Rubel Rusia Babak Belur

Dolar Amerika Serikat melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua tahun sedangkan rubel Rusia jatuh ke rekor terendah pada akhir perdaganganJumat pagi WIB.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Dolar Amerika Serikat melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua tahun sedangkan rubel Rusia jatuh ke rekor terendah pada akhir perdaganganJumat pagi WIB.

Hal itu menyusul aksi Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Investor meninggalkan aset-aset berisiko dan beralih ke aset-aset aman atau safe-haven.

Pasukan Rusia menginvasi Ukraina dalam serangan darat, laut dan udara, dalam serangan terbesar di kawasan Eropa sejak Perang Dunia II, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke negara tetangganya.

Indeks dolar naik 0,86 persen, perubahan ini menjadi kenaikan harian tercepat sejak Maret 2020. Indeks Greenback mencapai level 97.740 terhadap sejumlah mata uang utama, tertinggi sejak 30 Juni 2020.

Dolar sedikit melemah ketika Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia, termasuk ke sektor perbankan Rusia.

“Kita menghadapi perkembangan geopolitik besar yang belum pernah dilihat banyak orang dalam hidup mereka. Ini adalah langkah risk-off klasik," kata Erik Bregar, direktur, valas & manajemen risiko logam mulia di Silver Gold Bull Inc di Toronto seperti dikutip Antara, Jumat (25/2022).

”Ada dorongan dan tarikan mata uang mana yang merupakan safe haven terbesar saat ini,” lanjutnya.

Rubel Rusia melemah 4,51 persen versus greenback menjadi 84,96 per US$, melemah ke rekor terendah 89,98 per dolar. Terhadap mata uang safe haven lainnya, dolar naik 0,77 persen terhadap franc Swiss sementara yen Jepang melemah 0,54 persen versus greenback di 115,61 yen per dolar.

Greenback juga naik tajam terhadap mata uang Eropa lainnya seperti krona Swedia, forint Hungaria dan zloty Polandia.

Krona Swedia jatuh 1,13 persen versus mata uang AS menjadi 9,49 per dolar. Dolar melonjak 2,85 persen terhadap zloty dan melambung 3,11 persen terhadap forint.

Euro melemah 0,95 persen menjadi 1,12 dolar, sementara sterling terakhir diperdagangkan di 1,33 per dolar, turun 1,10 persen hari ini.

Greenback telah melemah baru-baru ini karena ketegangan di Ukraina telah meningkat dan memicu spekulasi The Fed mungkin kurang agresif dalam pengetatan kebijakan pada pertemuan Maret.

Ekspektasi untuk setidaknya kenaikan suku bunga 50 basis poin telah turun 7,5 persen menjadi sekitar 34 persen sehari yang lalu, menurut FedWatch Tool CME.

Pembuat kebijakan Fed pada Kamis (24/2/2022) mengakui rencana pengetatan bank sentral sekarang bersaing dengan kemungkinan perang dan dampaknya terhadap harga minyak. Di pasar uang kripto, bitcoin terakhir merosot 1,22 persen menjadi USS$37.067,89.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper