Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih cukup mampu bergerak menguat pada perdagangan Maret 2022, setelah terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Februari 2022.
Sepanjang Februari 2022, IHSG bergerak naik 3,87 persen atau 257,02 poin ke level 6.888,17. Sepanjang tahun berjalan IHSG naik 4,66 persen atau 306,69 poin.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan pada Februari ini IHSG berhasil mencetak all time high. Selanjutnya, pada Maret IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya di awal bulan.
Menurutnya, IHSG cenderung tahan terhadap tekanan eksternal seperti kenaikan suku bunga The Fed dan konflik antara Ukraina dan Rusia. Perang antar kedua negara tersebut diyakini tak bakal menggoyahkan kinerja IHSG.
"Justru saat kemarin bursa global terkoreksi dalam, investor asing malah mencatatkan net buy cukup besar di atas Rp900 miliar, investor asing justru masuk ke dalam negeri," terangnya kepada Bisnis, Jumat (25/2/2022).
Lebih lanjut, dia meyakini perang antara Ukraina dan Rusia hanya akan berdampak terhadap pasar modal Indonesia juga tensinya semakin parah dan mengarah kepada perang dunia ketiga.
Baca Juga
"Namun jika tensi semakin parah dan meluas bahkan hingga perang dunia ketiga, barulah asing net sell dari Indonesia dan beralih ke safe haven," tambahnya.
Dia menilai sentimen pada Maret yaitu investor menantikan keputusan The Fed tentang kenaikan suku bunga di pertengahan bulan dan mencermati perkembangan tensi geopolitik Rusia dan Ukraina.
IHSG pun diperkirakan bergerak pada rentang 6.750--7.000 dengan saham rekomendasi sektor base metal seperti INDY, ADRO, dan TINS.