Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarik Menarik Sentimen, Begini Proyeksi IHSG Maret 2022

Hingga penutupan perdagangan 25 Februari 2022, IHSG telah menguat 4,66 persen year to date. Adapun sepanjang Februari, IHSG telah menguat 3,88 persen.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkinerja ciamik sepanjang Februari 2022. Fase ini cenderung akan diteruskan sideways mengingat terjadi tarik menarik antara tekanan berat dari eksternal menghadapi kinerja cemerlang pemulihan ekonomi.

Hingga penutupan perdagangan 25 Februari 2022, IHSG telah menguat 4,66 persen year to date. Adapun sepanjang Februari, IHSG telah menguat 3,88 persen.

Sepanjang Februari, kinerja IHSG ditopang oleh kinerja positif saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBRI yang telah naik 11,79 persen, BBCA naik 5,57 persen, dan EMTK naik 15,3 persen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menuturkan pergerakan IHSG sepanjang bulan Februari ini terpantau cukup impresive dengan kenaikan sekitar 3,93 persen.

Walau berada di tengah kekhawatiran investor semenjak tahun lalu akan kebijakan kenaikan suku bunga oleh The Fed, juga kembali naiknya kasus Covid-19 khususnya varian omicron, ditambah lagi yang terkini adalah meletusnya konflik Ukraina-Rusia.

"Walau sempat terkoreksi cukup dalam kemarin sekitar 2 persen, IHSG masih terpantau cukup kuat untuk membalikan keadaan di hari terakhir perdagangan bulan ini, yang sempat berhasil menyentuh level genap di 6.900," urainya kepada Bisnis, Jumat (25/2/2022).

Menurutnya, sentimen utama penopang pergerakan IHSG sepanjang Februari ini datang dari harga komoditas yang masih melambung tinggi, seperti CPO, batubara dan minyak mentah.

Ditambah lagi, sebagian besar emiten telah merelease laporan keuangan tahunan 2021, khususnya perbankan yang menorehkan pertumbuhan laba bersih yang luar biasa seperti BBNI, BBRI, BMRI dan BBCA.

Selain itu, cukup banyak saham-saham khususnya bluechip yang sangat undervalued seperti PTBA, ASII dan UNTR. Hal ini juga menarik investor asing untuk tetap masuk ke pasar modal.

"Proyeksinya untuk Maret, IHSG diperkirakan akan [bergerak] sideways di tengah volatilitas dan uncertainty yang besar," imbuhnya.

Frankie menambahkan walau begitu banyak saham-saham bluechip yang masih undervalued, juga pemulihan ekonomi Indonesia, serta harga komoditas yang masih tinggi menjadi sentimen kuat untuk menopang IHSG bulan depan atau setidaknya berjalan sideways dengan rentang level 6.750-7.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper