Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Pemasaran, COCO Bidik Pendapatan Rp268 Miliar Tahun Ini

Target pendapatan COCO ini juga sejalan dengan rencana perusahaan untuk tumbuh pada kirasan 15 persen-20 persen setiap tahunnya.
Jajaran Direksi PT Wahana Interfood Tbk. (COCO) usai listing di Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/3/2019)./Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi PT Wahana Interfood Tbk. (COCO) usai listing di Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/3/2019)./Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Wahana Interfood Nusantara Tbk., (COCO) menargetkan pendapatan Rp268 miliar pada 2022. Produsen cocoa dan cokelat asli Indonesia ini bakal lebih agresif melakukan pemasaran baik di tingkat domestik maupun pasar global.

Gendra Fachrurozi, Sekretaris Perusahaan COCO mengatakan bahwa selain menyiapkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, penguatan pemasaran juga menjadi hal utama.

Sejak awal tahun ini misalnya, COCO terus memperkuat rantai pemasaran global di Asia, Eropa, Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat.

“Ekspansi global ini tentunya tidak hanya berimbas pada penjualan tetapi juga milestone perusahaan untuk menjadi produsen cokelat kelas dunia yang membawa cita rasa cokelat asli Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/2/2022).

Target pendapatan COCO pada 2022 senilai Rp268 miliar ini, naik jika dibandingkan perkiraan pendapatan pada 2021 yang senilai Rp224 miliar. Target pendapatan COCO ini juga sejalan dengan rencana perusahaan untuk tumbuh pada kirasan 15 persen-20 persen setiap tahunnya.

Untuk pasar domestik, Gendra menuturkan penguatan pemasaran melalui tradisional market dan modern market terus dilakukan. Perusahaan juga menggarap segmen penjualan melalui online untuk menjaring konsumen baru.

"Tak hanya pelanggan ritel, segmen UMKM baik itu bakery lokal maupun hotel, restoran dan café [horeca] juga terus digarap," katanya.

Melalui demo aplikasi produk untuk pembuatan kue ke segmen UMKM dan Horeca secara langsung dan juga mengembangkan pemasaran melalui media sosial, dirinya meyakini produk COCO bakal banyak diminati.

Perusahaan bahkan juga memiliki kanal Youtube Baking with SCHOKO dan akun instagram @schoko.id sebagai bagian dari promosi melalui media sosial.

“Yang pasti, kami menerapkan harga yang kompetitif dengan kualitas produk yang lebih baik. Tentunya ini menjadi daya tarik utama, dengan harga yang lebih murah tetapi mendapatkan kualitas produk yang lebih baik,” lanjutnya.

Dengan strategi tersebut, kata Gendra, target pertumbuhan tahun ini penjualan akan tercapai. Paralel dengan itu, perusahaan juga tengah menuntaskan pembuatan pabrik baru yang akan mengerek kapasitas produksi dari 6.000 ton per tahun menjadi 16.000 ton per tahun.

Pabrik baru ini diperkirakan berproduksi pada tahun depan dan akan memperkuat posisi COCO sebagai pemain utama di industri cokelat Indonesia.

COCO juga diproyeksikan untuk memproduksi varian produk baru seperti waterbased atau selai dan isian yang saat ini tengah dikembangkan varian rasa baru sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pada kuartal II/2022 COCO akan merilis produk waterbased baru yang sesuai dengan selera pelanggan.

“Yang jelas kami akan terus berinovasi dan fokus untuk membuat produk yang sesuai dengan keinginan costumer. Tentunya dengan harga yang kompetitif dan produk yang lebih baik dibandingkan dengan kompetitor,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper