Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pulih! Laba Bersih Astra Otoparts (AUTO) Naik 271 Kali Lipat di 2021

Astra Otoparts (AUTO) berhasil membalikan bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama dari rugi Rp76,93 miliar menjadi laba bersih Rp538,93 miliar.
Pirelli Diablo Rosso Sport ring 14 ini hadir dalam beberapa ukuran yaitu 70/90-14, 80/90-14, 90/90-14, 80/80-14, 90/80-14, dan 100/80-14 yang dipasarkan secara eksklusif oleh Astra Otoparts melalui Planet Ban. /ASTRA OTOPART
Pirelli Diablo Rosso Sport ring 14 ini hadir dalam beberapa ukuran yaitu 70/90-14, 80/90-14, 90/90-14, 80/80-14, 90/80-14, dan 100/80-14 yang dipasarkan secara eksklusif oleh Astra Otoparts melalui Planet Ban. /ASTRA OTOPART

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten suku cadang Astra, PT Astra Otoparts Tbk., (AUTO) mencetak pendapatan dan laba bersih yang melejit sepanjang 2021.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (23/2/2022), Astra Otoparts mencatatkan pendapatan bersih mencapai Rp15,15 triliun naik 27,65 persen dibandingkan dengan realisasi 2020 sebesar Rp11,86 triliun.

Seiring peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan juga turut meningkat menjadi Rp13,29 triliun pada 2021 dari Rp10,28 triliun di 2020.

Beban penjualan juga turut meningkat menjadi Rp805,03 miliar dari Rp725,46 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp906,54 miliar dari Rp720,91 miliar.

Perseroan juga berhasil membalikan bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama dari rugi Rp76,93 miliar menjadi laba bersih Rp538,93 miliar.

Dengan demikian, laba yang dapat diatribusikan AUTO kepada pemilik entitas induk alias bottom line naik drastis 271,31 kali lipat menjadi Rp611,34 miliar pada 2021 dari laba Rp2,24 miliar pada 2020.

Laba per saham dasar dan dilusian juga meningkat menjadi Rp127 per saham

Adapun, jumlah aset per 31 Desember 2021 mencapai Rp16,94 triliun naik dari 2020 yang sebesar Rp15,18 triliun.

Rinciannya, terjadi kenaikan pada aset lancar menjadi Rp6,62 triliun dari Rp5,15 triliun, dan kenaikan tipis aset tidak lancar menjadi Rp10,32 triliun dari Rp10,02 triliun.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan juga membengkak menjadi Rp5,1 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp3,9 triliun pada 2020.

Rinciannya, terjadi kenaikan liablitas jangka pendek menjadi Rp4,32 triliun dari Rp2,77 triliun. Sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp781,16 miliar dari Rp1,13 triliun.

Adapun, dalam pos liabilitas jangka pendek, terjadi kenaikan signifikan pada utang usaha pihak ketiga yang naik menjadi Rp1,69 triliun dari Rp672,12 miliar. Kemudian, munculnya bagian lancar dari pinjaman bank jangka panjang sebesar Rp245 miliar.

Sementara itu, total ekuitas perseroan naik tipis menjadi Rp11,84 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp11,27 triliun pada 2020.

Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun juga meningkat menjadi Rp1,83 triliun pada 2021 dari Rp1,5 triliun pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper