Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belajar dari BUKA, Bagaimana IPO Perusahaan Teknologi Tahun Ini?

PT Bukalapak.com, Tbk. (BUKA) yang melantai pada Agustus 2021 dihadapkan pada tekanan seiring valuasi perusahaan teknologi yang turun secara global.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kedatangan sejumlah calon emiten teknologi tahun ini, sektor tersebut dinilai beroriemyasi jangka panjang karena harus mencetak laba.

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menilai layaknya ekonomi yang selalu memiliki masa, aktivitas pasar modal juga turut membentuk siklus. Kali ini tren sekarang ke arah ESG, green economy, dan teknologi.

"Di teknologi ada variabel key driver saham tersebut, sayangnya, perusahaan teknologi sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga," urainya, Rabu (23/2/2022).

Menurutnya, saham PT Bukalapak.com, Tbk. (BUKA) yang melantai pada Agustus 2021 dihadapkan pada tekanan seiring valuasi perusahaan teknologi yang turun secara global. Sepanjang semester II/2021, saham teknologi di bursa AS juga mengalami penurunan.

Tekanan tersebut terjadi akibat kekhawatiran suku bunga global naik, sehingga diyakini dapat terus menggerus bottom line saham teknologi yang masih merugi.

Apalagi, pandemi membuat aktivitas old economy seperti harga komoditas meningkat sehingga investor pun kembali melirik saham-saham konvensional.

"Selain itu, bicara saham teknologi perlu melihat layering bisnis riilnya, terkait travel, transportasi, mulai membaik tahun ini. Saham teknologi ini banyak faktor vertikalnya," tambahnya.

Dia meneruskan, saham teknologi berorientasi bisnis jangka panjang, sehingga penting memperhatikan arus kasnya, prediksi jangka waktu dapat menghasilkan profit, hingga kemungkinan penambahan modal di masa mendatang.

"Model bisnisnya harus dilihat, cashflow sekuat apa seperti Amazon. Perlu melihat runway-nya IPO BUKA di atas Rp21 triliun, mereka rugi berapa per tahun, butuh rights issue lagi atau tidak," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper