Bisnis.com, JAKARTA — Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri SR016 yang akan mulai ditawarkan pada 25 Februari 2022 diperkirakan akan mendulang kesuksesan sebagaimana obligasi negara ritel (ORI) seri ORI021. Pemerintah telah mengumumkan kupon atau imbal hasil SR016 sebesar 4,95 persen per tahun.
“Dengan tingkat kupon yang sedikit lebih tinggi dari ORI021, sementara dari kondisi likuiditas rupiah yang masih ample dan ada SR012 yang akan jatuh tempo 10 Maret 2022 sebesar Rp12,1 triliun, kami perkirakan penerbitan SR016 akan sukses seperti ORI021,” kata Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto ketika dihubungi, Selasa (22/2/2022).
Namun, Handy mengatakan terdapat risiko dari kejutan FOMC meeting Maret, terlebih Jika The Fed menaikkan suku bunga yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
“Risikonya mungkin lebih dari sisi surprise FOMC meeting Maret, Jika The Fed menaikkan suku bunga lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang saat ini kenaikannya 25 bps,” tambahnya.
Sebagaimana diwartakan Bisnis, kupon yang ditawarkan pada SR016 lebih rendah dibandingkan dengan seri sebelumnya SR015 sebesar 5,1 persen. SR016 akan ditawarkan mulai 25 Februari hingga 17 Maret 2022.
Jenis kupon SR016 adalah tetap (fixed rate) dan memiliki tenor 3 tahun. SR016 dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder sebelum jatuh tempo 3 tahun.
Baca Juga
Adapun ORI021 yang ditawarkan dengan kupon bunga tetap atau fixed rate sebesar 4,9 persen. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi menetapkan hasil penjualan obligasi ritel (ORI) seri ORI021 senilai Rp25,06 triliun.
Pada penerbitan ORI021 kali ini, pemerintah mencatat jumlah investor terbanyak sepanjang penerbitan SBN Ritel yaitu 56.238 investor, dimana 25.405 atau 45,2 persen dari jumlah total investor merupakan investor baru.
Rata-rata pemesanan atau tingkat keritelan ORI021 sebesar Rp445,7 juta/investor, lebih baik dibandingkan ORI020 sebesar 499,1 juta per investor. Terdapat 3.263 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta.
Berdasarkan jumlah investor, generasi milenial kembali mendominasi investor ORI021 dengan porsi sebesar 40,7 persen, namun secara nominal masih didominasi oleh generasi X dengan porsi 37,2 persen.