Bisnis.com, SOLO - PT Salim Ivomas Pratama Tbk. menjadi sorotan setelah adanya laporan mengenai dugaan penimbunan minyak goreng pada Jumat (18/2/2022).
Laporan tersebut terungkap setelah Tim Satgas Pangan Sumatera Utara mendapati adanya 1,1 juta kilogram minyak goreng disimpan di dalam gedung.
Seorang pegawai gudang kemudian mengatakan bahwa minyak goreng belum disalurkan ke pedagang karena masalah kebijakan manajemen.
Namun di sisi lain, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) membantah adanya upaya penimbunan.
Menurut siaran resmi perusahaan, minyak goreng tersebut merupakan pesanan dan siap didistribusikan ke pelanggan dalam beberapa hari ke depan.
"Semua stok yang tersedia, merupakan pesanan dan siap untuk distribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan," ungkap perusahaan.
Baca Juga
Seperti yang diketahui, SIMP memiliki Divisi Perkebunan, Divisi Minyak & Lemak Nabati, dan Riset & Pengembangan.
Bisnis SIMP meliputi dari penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi serta pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening.
Sebagai grup agribisnis yang terdiversifikasi, Grup SIMP juga melakukan pembudidayaan komoditas tebu, karet, dan tanaman lainnya.
Grup SIMP termasuk perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar serta salah satu pemimpin pasar minyak goreng, margarin dan shortening bermerek di Indonesia.
Grup SIMP mengelola kegiatan usaha melalui dua divisi bisnis, yakni Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati.
Produk Grup SIMP
Produk-produk minyak goreng bermerek Grup SIMP dipasarkan dengan merek-merek Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, dan Happy.
Sedangkan produk margarin dan shortening bermerek dikemas dan dipasarkan dengan merek-merek Palmia, Royal Palmia dan Amanda.