Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham big caps menjadi favorit asing di tengah penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Jumat (18/2/2022).
IHSG ditutup naik 0,84 persen atau 57,7 poin ke level 6.892,82. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.812,36-6.899,41. Level 6.899,41 merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
IHSG sebelumnya mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada Rabu (16/2/2022) di level 6.850.
Mengutip data RTI, total transaksi jelang penutupan mencapai Rp12,07 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp8.727,08 triliun. Investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp799,42 miliar.
Saham ARTO, BBRI, ASII, TLKM, BMRI menjadi yang paling banyak diborong investor asing dengan net buy Rp132,7 miliar, Rp100 miliar, Rp65,4 miliar, Rp59,8 miliar, dan Rp52,5 miliar.
Di sisi lain, investor asing cenderung melepas saham SCMA dengan net sell Rp22,7 miliar, BUMI Rp13,1 miliar, MTEL Rp9,9 miliar, UNTR Rp3,2 miliar, dan BUKA Rp2,4 miliar.
Baca Juga
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengungkapkan di tengah situasi yang sulit diprediksi mulai dari lonjakan kasus harian Covid-19, ketegangan antara Ukraina dan Rusia, dan juga antisipasi kenaikan suku bunga oleh The Fed, IHSG masih mampu menyentuh rekor tertingginya.
“Dengan rekor all time high baru IHSG sendiri di tengah situasi yang sulit diprediksi ini, …mencerminkan bahwa para investor baik lokal maupun asing masih memiliki keyakinan akan pasar modal Indonesia,” ungkap Frankie saat dihubungi Bisnis, Jumat (18/2/2022).
Menurutnya, saham-saham yang yang ramai diperdagangkan didominasi oleh sektor komoditas seperti ANTM, INCO, TINS, ADRO. Kemudian juga dari sektor perbankan yaitu ARTO, BBRI, BBCA dan BMRI. Dan untuk sektor lainnya ada KPIG, ASII dan TLKM.
Frankie menjelaskan bahwa sentimen utama pendongkrak kinerja IHSG sendiri datang dari sektor komoditas, khususnya CPO dengan kenaikan yang masih berlanjut.
“Dengan kenaikan harga CPO yang masih berlanjut dan keterbatasan pasokan serta penurunan pajak impor CPO oleh India, sangat berperan besar mengangkat saham-saham CPO seperti LSIP, DSNG dan AALI,” papar Frankie.