Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Mayora (MYOR) Atasi Kenaikan Harga Komoditas, Penjualan Tetap Cemerlang

Mayora Indah (MYOR) memiliki kebijakan untuk tidak tergantung pada satu pemasok untuk setiap bahan baku yang digunakan.
Lini produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR)/mayoraindah.co.id
Lini produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR)/mayoraindah.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen makanan olahan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menyebutkan kenaikan harga komoditas yang menjadi bahan baku produksi tidak selalu berdampak ke kinerja. Perusahaan menetapkan kebijakan diversifikasi pasokan untuk menjamin kelancaran produksi.

Indeks Harga Pangan FAO (FFFI) menunjukkan kenaikan pada Januari sebesar 1,1 persen secara bulanan menjadi 135,7. Kenaikan disumbang kenaikan harga pada komoditas minyak nabati sebesar 4,2 persen secara bulanan dan produk susu sebesar 2,4 persen.

"Kenaikan harga komoditas tidak selalu berdampak besar pada proses produksi kami. Meskipun terjadi kenaikan pada harga komoditas yang kami gunakan, namun supply dari komoditas tersebut tetap banyak," kata Sekretaris Perusahaan MYOR Yuni Gunawan kepada Bisnis, Kamis (17/2/2022).

Yuni menjelaskan perusahaan memiliki kebijakan untuk tidak tergantung pada satu pemasok untuk setiap bahan baku yang digunakan. Dengan demikian, perusahaan dapat beralih ke pemasok lain saat terjadi kendala dari salah satu pemasok.

Yuni juga berpendapat kenaikan harga komoditas tetap akan diikuti dengan perbaikan daya beli konsumen di Tanah Air. Hal ini tak lepas dari posisi Indonesia sebagai eksportir komoditas primer.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, karena Indonesia adalah negara pengekspor komoditas, setiap ada lonjakan kenaikan harga komoditas, maka perbaikan daya beli akan terjadi. Tentu pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan konsumsi," tambahnya.

Sebelumnya, MYOR mencatat kenaikan penjualan sebesar 13,12 persen secara tahunan per September 2021. Penjualan Mayora Indah mencapai Rp19,88 triliun. Jumlah ini meningkat dari Rp17,58 triliun pada periode sama 2020. 

Penjualan Mayora hingga kuartal III/2021 ditopang oleh pasar dalam negeri dengan kontribusi sebesar Rp11,76 triliun. Angka ini tumbuh 12,45 persen yoy dari sebelumnya Rp10,46 triliun.

Selain itu, MYOR membukukan beban penjualan dan beban umum serta administrasi masing-masing senilai Rp3,07 triliun dan Rp573,50 miliar. Beban usaha secara keseluruhan naik 7,97 persen yoy menjadi Rp3,64 triliun selama Januari-September 2021.

Adapun laba usaha MYOR tercatat sebesar Rp1,44 triliun, menyusut 24,72 persen yoy dari Rp1,91 triliun per September 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper