Bisnis.com, JAKARTA – Emiten maskapai BUMN PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyatakan akan mendukung penuh pembentukan panitia kerja (Panja) Komisi VI DPR terkait penyelamatan Garuda Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan sangat mendukung rencana pembentukan Panja Penyelamatan Garuda Indonesia oleh Komisi VI DPR.
"Kami mendukung dan akan support penuh pembentukan Panja tersebut," terangnya kepada Bisnis, Selasa (15/2/2022).
Dengan demikian, kebutuhan apapun dari Panja nantinya, baik berupa data pendukung hingga kunjungan ke lapangan akan difasilitasi oleh Garuda Indonesia.
Adapun, Komisi VI DPR RI menyetujui usulan pembentukan panitia kerja Penyelamatan Garuda Indonesia. Panja dibentuk sebagai solusi konkret penyelamatan bisnis PT Garuda Indonesia yang kini terlilit utang hingga US$9,8 miliar atau sekitar Rp140 triliun.
Mayoritas sebanyak 6 fraksi setuju bahwa pembentukan Panja Penyelamatan Garuda Indonesia di Komisi VI DPR seiring dengan berjalannya proses PKPU yang tengah berlangsung. Sementara ada 2 fraksi setuju pembentukan Panja Penyelamatan Garuda Indonesia setelah proses PKPU selesai dan satu fraksi tidak hadir.
Baca Juga
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan mendukung usulan pembentukan Panja di Komisi VI DPR RI sebagai upaya mendapatkan solusi konkret menyelamatkan PT Garuda Indonesia yang kondisinya kini di ujung tanduk.
Nasim meminta Kementerian BUMN dan manajemen Garuda Indonesia fokus mengupayakan perbaikan dan penyelamatan perusahaan itu dengan langkah yang tepat dan cepat, khususnya dalam manajemen perusahaan.
Terlebih, permasalahan yang menimpa Garuda Indonesia sudah lama, dan menurutnya Kementerian BUMN tidak pernah kekurangan orang yang ahli di bidang bisnis penerbangan, penyehatan perusahaan dan hukum kontrak.
“Bagaimana pun juga Garuda Indonesia tidak bisa dilepas begitu saja, peran serta pemerintah tetap harus ada, dari F-PKB (menilai pemerintah) tidak bisa melepas begitu saja Garuda Indonesia ini,” lanjut Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ini.
Selain itu, Nasim juga menyinggung nasib para pekerja perusahaan yang berkode saham GIAA, di mana pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia dan nasib pihak-pihak lainnya yang terancam.