Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diversifikasi Jadi Katalis Positif Kinerja Unilever

Salah satu strategi yang berbuah manis adalah penguatan produk kategori foods and refreshment yang berhasil menopang pertumbuhan Perseroan di tahun ini.
Presiden Director Unilever Indonesia Ira Noviarti pada saat menjadi panelis dalam June 2021 IEP Virtual Launch oleh Bank Dunia, Kamis (17/6/2021)/rnDwi Nicken Tari
Presiden Director Unilever Indonesia Ira Noviarti pada saat menjadi panelis dalam June 2021 IEP Virtual Launch oleh Bank Dunia, Kamis (17/6/2021)/rnDwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA- Pengamat Pasar Modal, Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada, menilai kinerja dari PT Unilever Indonesia, Tbk (Unilever) dilihat dalam beberapa tahun terakhir masih mencatatkan kinerja yang baik. Dari sisi performa perseroan masih menjanjikan, apalagi produk-produk emiten dengan kode saham UNVR ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena termasuk barang kebutuhan sehari-hari.

Tantangannya memang lebih pada kondisi pandemi. Meski begitu, daya beli akan tetap ada. Misal, bisa saja ada pengurangan konsumsi masyarakat, namun tetap saja orang beli produk Unilever.

"Misal, produk sabun. Meski ekonomi lesu orang tetap membutuhkan untuk kebutuhan sanitasi setiap hari. Implikasinya, konsumen akan lebih berhemat dengan mengurangi pembelian. Misal, yang sebelumnya beli Lifebuoy kemasan isi ulang/botol besar, sekarang orang beli kemasan lebih kecil,"elas Reza.

Dia melanjutkan, kinerja Unilever yang terjaga positif ditopang variasi produk perseroan yang sudah terdiversifikasi. Apalagi, selama tahun 2021 ada banyak produk baru yang diluncurkan untuk menjaga dominasi pasar.

Hingga kuartal III/2021 UNVR telah merilis 44 produk, baik launching maupun relaunching, yang sebagian besarnya berasal dari sub-segmen beauty & personal care.

"UNVR produknya sudah terdiversifikasi maka yang diperlukan ialah mempertahankan harga dan pangsa pasar. Mungkin bisa juga jual produk bundling. Contohnya, beli kecap Bango di-bundling dengan Royco, atau beli sabun Lifebuoy botolan di-bundling dengan Rexona. Konsumen kita akan merespon promo dan potongan harga yang meningkatkan value of money," ucap Reza.

Tambahnya, kinerja Unilever Indonesia bisa semakin membaik di 2022 didorong dari naiknya mobilitas masyarakat dan keyakinan konsumen sekaligus signal pemulihan ekonomi nasional. Apalagi jika Unilever konsisten meningkatkan channel penjualan produk-produknya.


Terkait strategi Unilever yang memperluas ke pasar premium, Reza menekankan bahwa Unilever tetap harus fokus melayani segmen pasar menengah yang jumlahnya sangat banyak. Meskipun daya beli di segmen premium lebih terjaga dan stabil, Unilever tetap perlu memastikan keseimbangan kontribusi dari setiap segmen konsumen.

Berdasarkan keterangan tertulis, Ira Noviarti - Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. melalui rilis resmi kinerja perseroan tahun buku 2021 senada menjelaskan terkait strategi diversifikasi merek, dan penentuan harga yang menyasar pasar konsumen menengah. Misalnya, Perseroan memberikan konsumen opsi produk unggulan Unilever pada tingkatan harga yang terjangkau dengan menetapkan rekomendasi harga yang disarankan pada rentang Rp500 - Rp2.000, khususnya pada portofolio produk primer yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti Royco, Bango, Rinso, Sunlight, Sunsilk, dan Clear.

"Perseroan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori Foods and Refreshment yang berhasil menopang pertumbuhan Perseroan di tahun ini.”, Jelas Ira

Dalam publikasinya, Unilever menyatakan berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp39,5 triliun, dengan membukukan untung bersih sebanyak Rp5,7 Triliun. Kategori makanan dan penyegar menjadi segmen penopang utama pada kinerja pertumbuhan perseroan. Atas hasil ini, Unilever sukses membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4% di tahun 2021.

Ira juga meyakinkan bahwa Perseroan tetap optimias bahwa tahun 2021 menjadi landasan yang kuat untuk meraih peluang tahun-tahun berikutnya. Perseroan juga percaya bahwa penetapan prioritas saat ini khususnya pada aspek penguatan infrastruktur penjualan, serta intensifikasi merek unggulan akan memicu pertumbuhan yang berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi pemulihan perokonomian nasional secara umum. Tidak lupa, Ira menekankan bahwa Unilever tetap tumbuh bersama Indonesia.

“Kami optimis bahwa di tahun 2022, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, semakin besar juga peluang bagi Perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab,” tutup Ira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper