Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unilever Indonesia (UNVR) Raih Laba Rp5,7 Triliun pada 2021, Turun 19,6 Persen

Penurunan pendapatan turut berimbas terhadap raihan laba Unilever Indonesia pada 2021.
Logo Unilever Indonesia dalam kampanye Indonesia World Farmer Scene/Unilever.co.id
Logo Unilever Indonesia dalam kampanye Indonesia World Farmer Scene/Unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen sampo Sunsilk hingga es krim Walls,  PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2021 dibandingkan dengan pencapaian 2020.

Manajemen UNVR dalam laporan keuangan per Desember 2021 menyebutkan penjualan bersih perseroan mencapai Rp39,54 triliun. Penjualan tersebut turun 7,97 persen year on year (yoy) dari realisasi 2020 senilai Rp42,97 triliun.

Penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh turun menjadi Rp26,37 triliun pada 2021 dari sebelumnya Rp29,99 triliun. Namun, penjualan makanan dan minuman naik menjadi Rp13,17 triliun pada 2021 dari tahun sebelumnya Rp12,98 triliun.

Penurunan penjualan turut berimbas terhadap raihan laba. UNVR mencatatkan laba Rp5,75 triliun pada 2021, turun 19,61 persen yoy dari Rp7,16 triliun pada 2020.

Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia, menyampaikan perseroan tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp39,5 triliun. Kategori Foods & Refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4 persen di tahun 2021.

"Unilever Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp5,7 triliun meski menghadapi berbagai tantangan berat di sepanjang tahun 2021," paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/2/2022).

Gelombang kasus Covid pasca libur tahun baru dan Idul Fitri, serta munculnya varian Delta mengakibatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia di beberapa bulan di tahun 2021, telah mempengaruhi daya beli konsumen terutama pada segmen pasar dimana Unilever Indonesia beroperasi.

Selain itu, berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku, beberapa diantaranya crude-oil, palm-oil juga mengalami lonjakan harga yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2020.

"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen akan produk kami, dan waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi hanyalah sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di tahun 2021," imbuh Ira.

Oleh karena itu, Unilever melihat pencapaian kinerja di tengah berbagai tantangan hebat ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme di tahun-tahun mendatang. Ira mengatakan Unilever akan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori Foods and Refreshment yang berhasil menopang pertumbuhan kinerja 2021.

Lebih jauh Ira menjelaskan mengenai ketangkasan kategori Foods and Refreshment Unilever menyambut perubahan perilaku konsumen saat pandemi.

Perusahan menyediakan produk-produk seperti Buavita 100% Daily Vitamins Requirements dan Paddle Pop Choco Magma dengan Vitamin D, dan keinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama keluarga yang dijawab dengan produk-produk seperti Royco Saus Tiram dan Wall’s Extra Creamy 3in1 Unicorn.

Disamping itu, Unilever terus memastikan keberadaan dari produk-produk dengan kemasan dan harga yang terjangkau (Rp500, Rp1.000, Rp2000 – harga rekomendasi yang disarankan) dari brand-brand besar yang merupakan bagian penting dari keseharian masyarakat seperti diantaranya Royco, Bango, Rinso, Sunlight, Sunsilk, dan Clear.

Ira menegaskan bahwa dua tahun melewati pandemi bagi Unilever merupakan masa reset dan menyiapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper