Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Meroket Dekati Rekor, Konflik Israel-Iran Picu Minat Aset Safe Haven

Harga emas melonjak mendekati rekor tertinggi pada Senin pagi, menyusul eskalasi konflik militer antara Israel dan Iran yang mendorong investor.
Karyawati memperlihatkan logam mulia di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jakarta, Senin (2/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan logam mulia di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jakarta, Senin (2/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melonjak mendekati rekor tertinggi pada Senin pagi (16/6/2025), menyusul eskalasi konflik militer antara Israel dan Iran yang mendorong investor memburu aset safe haven.

Melansir Bloomberg, logam mulia ini naik hingga 0,6% dan diperdagangkan di kisaran US$3.450 per troy ounce, hanya terpaut US$50 dari rekor tertingginya pada April lalu.

Per pukul 07.10 WIB, harga emas di pasar spot menguat 0,4% ke level US$3.446,77 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka Comex AS menguat 0,43% ke level US$2.467,6 per tory ounce.

Adapun indeks Dolar Bloomberg menguat 0,1% setelah melemah 0,8% pada pekan sebelumnya.

Serangan rudal dan drone yang saling dilancarkan kedua negara sepanjang akhir pekan telah memicu kekhawatiran terhadap stabilitas infrastruktur energi dan jalur distribusinya di kawasan Timur Tengah.

Lonjakan risiko geopolitik ini mempercepat reli emas yang sebelumnya sudah ditopang oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat agresivitas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Sepanjang 2025, harga emas telah menguat lebih dari 30%. Diversifikasi cadangan devisa bank sentral dunia menjauhi dolar AS juga menjadi faktor pendorong utama.

Kenaikan signifikan 1,4% pada Jumat lalu terjadi setelah rilis data inflasi dan ketenagakerjaan AS yang melemah, yang memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Suku bunga rendah cenderung menguntungkan emas karena tidak menghasilkan bunga.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper