Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk. makin melempem usai perusahaan barang konsumen tersebut melaporkan kinerja keuangan di sepanjang 2021. Kendati tantangan masih menghadang, emiten dengan kode saham UNVR tersebut telah memasang kuda-kuda untuk memoles kinerja yang lebih ciamik pada 2022.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2021, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih senilai Rp39,54 triliun. Penjualan tersebut turun 7,97 persen year on year (yoy) dari realisasi 2020 senilai Rp42,97 triliun.
Penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh turun menjadi Rp26,37 triliun pada 2021 dari sebelumnya Rp29,99 triliun. Di sisi lain, penjualan makanan dan minuman naik menjadi Rp13,17 triliun pada 2021 dari tahun sebelumnya Rp12,98 triliun.
Penurunan penjualan turut berimbas terhadap raihan laba. UNVR mencatatkan laba Rp5,75 triliun pada 2021, turun 19,61 persen yoy dari Rp7,16 triliun pada 2020.
Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia, menyampaikan perseroan tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp39,5 triliun pada 2021 di tengah tekanan kenaikan harga bahan baku dan keterbatasan daya beli masyarakat.
Kategori Foods & Refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4 persen di tahun 2021.