Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin dan sejumlah aset kripto berkapitalisasi pasar utama lainnya menutup perdagangan dengan melemah pada hari ini, Rabu (9/2/2022) beriringan dengan aksi profit taking oleh investor.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan investor kembali melakukan aksi ambil untung setelah dalam beberapa hari Bitcoin (BTC) dkk melesat dan perlahan pulih dari aksi jual besar-besaran.
Selain itu, pelemahan beberapa aset kripto tersebut juga terkait dengan antisipasi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina di Laut Baltik.
“Pasar kripto telah berada dalam mode pemulihan dalam beberapa sesi terakhir dan mencatatkan arus dana masuk investor institusional sebesar US$85 juta pada pekan lalu,” tulis Ibrahim dalam riset hariannya, Rabu (9/2/2022).
Bahkan Ibrahim mengatakan Bitcoin memimpin arus dana masuk yakni sebesar US$71 juta, yang merupakan angka terbesar sejak awal Desember 2021. Meski begitu, secara tahun berjalan Bitcoin masih membukukan arus keluar bersih sebesar US$60 juta.
Mengutip coinmarketcap.com, Rabu (9/2/2022) pukul 16.55, Bitcoin (BTC) terpantau melemah 1,16 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$43.440,25 per keping. Kemudian pelemahan juga terjadi pada BNB 2,48 persen ke level US$414,50 dan Tether (USDT) 0,02 persen ke level US$1,00 dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga
Di sisi lain, Ethereum (ETH) terapresiasi 0,19 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$3.102,76 per keping.
Ibrahim juga menyampaikan situasi di perbatasan Ukraina kian memanas, di mana lebih dari 100.000 tentara Rusia sudah berada di tempat tersebut. Kemudian Amerika Serikat (AS) kembali mempertegas pandangannya bahwa Rusia sebentar lagi akan melaksanakan invasi ke Ukraina.
Di lain pihak, Rusia telah membantah tuduhan invasi itu. Moskow berdalih pasukan itu digerakkan untuk melindungi kepentingan Rusia bila Ukraina menjadi anggota pakta pertahanan NATO yang merupakan rival negara itu.
Ketegangan geopolitik tersebut ungkap Ibrahim berdampak buruk bagi aset kripto mengingat Ukraina sedang memposisikan diri sebagai hub kripto dunia. Mengutip Fortune, Chainanlysis memberikan estimasi sekitar US$8 miliar mata uang kripto keluar masuk Ukraina secara tahunan.
New York Times pun juga melaporkan bahwa transaksi harian mata uang kripto di Ukraina mencapai US$ 150 juta, melebihi volume transaksi antar bank mata uang hryvnia.
Lebih lanjut Chief Executive Officer Litedex Protocol Andrew Suhalim dalam riset harian Ibrahim menyampaikan bahwa koreksi harga Bitcoin dikarenakan harga saat ini telah terlalu tinggi sehingga para spekulan melakukan aksi profit taking, sambil menunggu harga terendah untuk bersiap mengambil posisi beli kembali.
Berdasarkan sentimen diatas, Ibrahim kemudian memperkirakan aset Bitcoin pada perdagangan besok, Kamis (10/2/2022), kembali ditutup melemah.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran US$43.500,50 - US$44.900,50,” tulis Ibrahim.