Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok, Bos MNC Hary Tanoe Beberkan Rencana Ekspansi IATA

PT Indonesian Air Transport Tbk (IATA) akan menyampaikan hasil RUPS dan rencana perseroan ke depan dengan narasumber Executive Chairman MNC Grup Hary Tanoe serta direksi IATA.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Entitas MNC Group milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT Indonesian Air Transport Tbk (IATA) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) besok, Kamis (10/2/2022).

Setelah RUPS, IATA akan menyampaikan hasil rapat dan rencana perseroan ke depan dengan narasumber Executive Chairman MNC Grup Hary Tanoe, dan jajaran direksi IATA. Acara dilangsungkan secara online mulai pukul 11.00 WIB.

Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya, IATA berencana meminta persetujuan Pemegang Saham untuk rencana transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

Selain itu, IATA juga berencana meminta persetujuan Pemegang Saham untuk rencana transaksi pengalihan kekayaan Perseroan dan mata acara ketiga untuk mengubah susunan pengurus Perseroan.

Kemudian, mata acara keempat adalah untuk meminta persetujuan Pemegang Saham Independen sehubungan dengan rencana Transaksi Material dan Transaksi Afiliasi.

“Perseroan memandang perlu melakukan diversifikasi dan pengembangan usaha dengan mengubah kegiatan usaha utama Perseroan dari perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pengangkutan udara niaga menjadi perusahaan yang bergerak di bidang Investasi serta menjadi perusahaan induk,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi.

Perubahan kegiatan usaha utama menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang Investasi serta menjadi perusahaan induk ini juga sejalan dengan rencana Perseroan untuk mengakusisi 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR), induk dari sembilan perusahaan batu bara di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan dari MNCI.

“Dengan ketersediaan cadangan batubara yang dimiliki BCR, IATA berpendapat perlu mengambil langkah strategis untuk memanfaatkan momentum sehubungan dengan potensi permintaan kebutuhan batubara dan kenaikan harga komoditas batu bara,” tambahnya.

Adapun, nilai transaksi pengambilalihan 99,33 persen saham BCR dari MNCI adalah sebesar US$140 juta atau setara dengan Rp2.002.980.000.000 atau Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper