Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) kembali bakal melaksanakan aksi pembelian kembali atau buyback saham dengan dana maksimal Rp1 triliun.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menjelaskan pembelian kembali saham perseroan dibatasi dengan harga pembelian saham maksimum sebesar Rp1.700 per lembarnya.
"Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum Rp1 triliun dengan jumlah saham maksimum 588 juta lembar saham," urainya dalam keterbukaan, Rabu (9/2/2022).
Pada perdagangan Rabu (9/2/2022) pukul 13.50 WIB, saham KLBF berada di level Rp1.640. Setahun terakhir, saham KLBF turun 0,91 persen, sedangkan dalam 6 bulan masih naik 25,67 persen.
Lebih lanjut, emiten berkode KLBF ini bakal menggunakan dana internal dan pinjaman sebagai sumber pembiayaan utama untuk pembelian saham tersebut.
KLBF juga sudah memperkirakan dampak biaya bunga dari pinjaman tersebut berkisar Rp29 miliar per tahun.
Baca Juga
Adapun, periode pembelian kembali saham perseroan akan dilaksanakan terhitung sejak 9 Februari 2022 hingga 8 Mei 2022. Biaya yang timbul dari buyback berupa imbalan jasa atas transaksi pembelian saham di Bursa Efek Indonesia diperkirakan berkisar 0,1 persen dari nilai transaksi.
"Pembelian kembali saham diharapkan dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif serta memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental," terangnya.
Pembelian kembali atas saham KLBF juga diharapkan memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, karena saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.
Di sisi lain, KLBF juga memperkirakan menurunnya pendapatan perseroan sebagai akibat dari pelaksanaan rencana buyback saham dan dampak atas pembiayaan perseroan.
"Dengan mempertimbangkan penurunan pendapatan tersebut secara pro rata, Kalbe memperkirakan proforma laba per saham periode 9 bulan 2021 adalah Rp48,3 per lembar dibandingkan dengan laba per saham yang dibukukan sebesar Rp48,8 per lembar saham," katanya.