Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ciamik, Itama Ranoraya (IRRA) Fokus Jualan ke Swasta Tahun Ini

IRRA optimistis terus bertumbuh ke depan dengan menambah produk-produk dari prinsipal terkemuka serta ekspansi jaringan distribusi.
Kegiatan donor darah yang terselenggara kerja sama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dengan PMI DKI Jakarta melalui kampanye kampanye Be The 1TM di Jakarta, Sabtu (4/12/2021)./Istimewa
Kegiatan donor darah yang terselenggara kerja sama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dengan PMI DKI Jakarta melalui kampanye kampanye Be The 1TM di Jakarta, Sabtu (4/12/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) semakin fokus pada segmen nonpemerintah yang masih memiliki pasar sangat besar untuk produk alat kesehatan.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif menjelaskan di segmen ini ada korporasi termasuk Rumah Sakit, laboratorium, klinik swasta, dan juga retailer.

“Terdapat lebih dari 1.400 Rumah Sakit Swasta saat ini dan lebih dari 1.200 laboratorium swasta dan Indonesia memiliki populasi yang besar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, jadi kami optimistis IRRA akan terus bertumbuh ke depan dengan terus menambah produk-produk dari prinsipal terkemuka serta ekspansi jaringan distribusi," urainya, dikutip Rabu (9/2/2022).

Lebih lanjut, dalam transformasi bisnis ke depan, IRRA akan memiliki bisnis yang kuat, baik itu sebagai pabrikan maupun distribusi dan penyedia jasa.

IRRA merupakan emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) sejak awal tahun 2000.

IRRA memiliki portofolio dengan banyak menggaet mitra prinsipal perawatan kesehatan terkemuka baik lokal maupun internasional seperti Oneject, Abbott, Terumo, BD (Becton Dickinson), HMD, Vestfrost, Balmed, iGene, dan lain-lain.

Saat ini perseroan memiliki 123 jaringan distribusi yang menjangkau pelanggan perseroan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

IRRA membukukan total pendapatan di sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 1,32 triliun atau meningkat 134 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) sebesar Rp563,9 miliar.

Kontribusi terbesar disumbang penjualan untuk segmen non-pemerintah dengan penjualan sebesar Rp663,8 miliar atau tumbuh 247 persen.

Adapun, penjualan untuk segmen pemerintah tumbuh 76 persen menjadi Rp655,1 miliar. Dengan hasil tersebut, porsi penjualan nonpemerintah terhadap total pendapatan meningkat dari 34 persen pada 2020 menjadi 50,3 persen pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper