Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran distribusi gas alam dan logistik, PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) melaporkan telah menggunakan sekitar 81 persen dari dana perolehan penawaran umum perdana saham (IPO).
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten bersandi GTSI ini sudah menggunakan Rp180,42 miliar dari total perolehan dana Rp223,40 miliar.
Adapun, perinciannya 45 persen atau Rp100 miliar dialirkan untuk membayar pinjaman ke PT Anoa Sulawesi Regas. Lalu, 16 persen atau Rp35,74 miliar dialirkan untuk penyertaan ke PT Anoa Sulawesi Regas.
“Sisanya 20 persen atau 44,68 miliar digunakan untuk modal kerja GTSI,” jelas Direktur Utama GTSI Kemal Imam Santoso.
Penggunaan dana tersebut masih sesuai rencana awal penggunaan dana IPO GTSI yaitu 64 persen atau Rp142,97 miliar untuk pinjaman ke PT Anoa Sulawesi Regas untuk rencana pembangunan FSRU.
Selanjutnya, 16 persen atau Rp35,74 persen untuk penyertaan ke PT Anoa Sulawesi Regas, yang diharapkan akan memperkuat struktur permodalan dan modal kerja di Anoa, sehingga mampu memberikan kontribusi secara konsolidasi dan stabilitas pendapatan Perseroan selama sekitar 15 tahun ke depan.
Kemudian, sisanya 20 persen untuk modal kerja GTSI seperti operasional perseroan, meliputi antara lain cadangan docking, membangun war room sistem akuntansi dan keuangan, shipping monitoring online system.
Sementara itu, di lantai bursa, harga saham GTSI pada Selasa (8/2/2022) mengalami penurunan 4 poin atau 5,88 persen ke Rp64 meskipun sudah mengantongi pembelian oleh asing senilai Rp8,37 juta.