Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa lainnya, PT Nanotech Indonesia Global Tbk. akan menawarkan sahamnya ke publik. Perseroan mengincar dana segar senilai Rp134,9 miliar dari penawaran umum perdana saham ini.
Dalam prospektusnya, manajemen perseroan mengatakan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini ditargetkan sebesar Rp16,39 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material.
Lalu, sebesar Rp16,7 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik, dan farmasi. Kemudian sebesar Rp16,2 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin dan perlengkapan terkait layanan utama perseroan, yakni layanan riset dan pengembangan.
Selanjutnya sebesar Rp17 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin dan perlengkapan untuk implementasi teknologi pemanfaatan limbah. Sejumlah Rp3 miliar juga akan digunakan perseroan untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan sistem penunjangnya.
"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure, termasuk tidak terbatas pada pembelian bahan baku," ucap manajemen.
Adapun Nanotech Indonesia Global akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,28 miliar saham biasa atau sebanyak-banyaknya 29,99 persen, dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan ke publik. Nilai nominal saham yang akan ditawarkan ini adalah Rp10 setiap saham untuk seluruh saham baru.
Perseroan akan menawarkan sahamnya ke masyarakat dengan kisaran harga penawaran Rp95 sampai Rp105 per saham yang berlaku untuk seluruh saham baru. Dengan demikian, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp134,92 miliar.