Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Kelolaan Reksa Dana Turun, Ini Strategi Panin dan Avrist

Sejumlah manajer investasi bersiap mengatur siasat baru untuk mendongkrak bisnis dana kelolaannya seiring terjadinya penurunan pada Januari 2022 lalu.
Ilustasi/Bisnis.com
Ilustasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan mencatat total jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana secara industri mengalami penurunan tipis pada awal tahun ini. Sejumlah manager investasi menggalang siasat tingkatkan dana kelolaan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga 31 Januari 2022 jumlah dana AUM reksa dana secara industri adalah Rp574,63 triliun. Pencapaian itu terpantau turun dari posisi Desember 2021 yang mencapai Rp579,96 triliun.

Sementara itu, jumlah dana kelolaan reksa dana pada awal tahun ini sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan posisi per akhir Januari 2021 pada posisi Rp571,26 triliun.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menuturkan penurunan tipis pada dana kelolaan dapat terjadi karena sejumlah investor melakukan redemption atau pengambilan dana memanfaatkan momentum kenaikan harga yang sempat terjadi

"Kalau melihat angka penurunan kemungkinan ada redemption memanfaatkan momentum kenaikan harga yang sempat terjadi," urainya kepada Bisnis, Minggu (6/2/2022).

Memperhatikan dana kelolaan yang turun tipis tersebut, Panin Asset Management berencana menerbiktan reksa dana terproteksi secara berkala dan mengoptimalkan kinerja reksa dana yang sudah ada.

Strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah dana AUM yang dikelola oleh Panin. Manager investasi tersebut menargetkan dapat meraih kinerja lebih baik tahun ini.

Di sisi lain, Direktur Avrist Asset Management Tubagus Farash Akbar Farich menilai penurunan tipis dana kelolaan tersebut perlu memperhatikan masing-masing jenis reksa dananya.

Kendati awal tahun turun tipis, Avrist optimistis dana kelolaannya dapat meningkat tahun ini dengan mengandalkan strategi fokus memberikan nasihat investasi yang konsisten kepada investor.

"Investasi di reksa dana harus selalu menyesuaikan jangka waktu kebutuhannya. Jadi asset liability matching dari sisi jumlah dan waktu, kemudian risk return profile yang seimbang," paparnya.

Adapun, lanjutnya, reksadana memiliki produk yang lengkap untuk kebutuhan investasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Dengan begitu, investor dapat memilih skema yang paling sesuai.

Selain itu, dia meyakini kualitas fundamental reksadana produk Avrist cukup baik, sehingga optimistis dapat menggaet lebih banyak dana AUM.

"Investor juga dapat berkonsultasi kepada Penasihat Investasi berlisensi yang terdaftar di OJK untuk menentukan investasi yang sesuai kebutuhannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper