Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Adi Sarana (ASSA) Berhasil Mantul setelah Anjlok ARB, Ada Apa?

Saham Adi Sarana Armada (ASSA) yang anjlok ke level terendah atau batas auto reject bawah (ARB) berhasil mantul pada perdagangan sesi II.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mengalami penguatan pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (27/1/2022). Harga sahamnya memantul setelah menyentuh batas auto reject bawah (ARB).

Berdasarkan data RTI, saham emiten berkode ASSA ini mencatatkan kenaikan 5,32 persen atau 150 poin ke level Rp2.970 saat penutupan.

Padahal, pada awal perdagangan hari ini pukul 09.05 WIB, saham ASSA sempat menyentul level ARB di Rp2.630 hingga penutupan sesi I. Namun, pada sesi II, saham ASSA berhasil memantul.

Total transaksi sahamnya mencpaai Rp185,87 miliar. Adapun, kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp10,58 triliun.

Emiten anak usahanya pun, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) juga turut ditutup di zona hijau naik 1,34 persen atau 4 poin ke harga Rp302.

Mirip dengan ASSA, saham ASLC bergerak di zona merah di harga Rp278 pada sesi I, dari penutupan kemarin di level Rp298. Namun, hingga penutupan saham ASLC naik 1,34 persen atau 4 poin menjadi Rp302.

Total transaksi saham ASLC mencapai Rp73,75 miliar. Kapitalisasi pasarnya sebesar Rp3,85 triliun.

ASLC resmi tercatat di Bursa Efek indonesia pada 25 Januari 2022 dengan harga pelaksanaan Rp256. ASSA memegang 77,6 persen saham ASLC. 

Sebelumnya, Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur Adi Sarana Armada, menjelaskan anggaran belanja modal dapat mencapai Rp1,5 triliun pada 2022.

"Untuk proyeksi capex di tahun 2022 ini sekitar Rp1,2-Rp1,5 triliun. Untuk alokasi belanja modal di tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya, akan lebih banyak digunakan untuk pembelian mobil baru untuk bisnis rental ASSA," jelasnya kepada Bisnis.

Lebih lanjut, sumber dana capex berasal dari internal kas perseroan. Alokasi pada tahun ini, sama seperti tahun sebelumnya yaitu akan lebih banyak digunakan untuk pembelian mobil baru pada bisnis rental ASSA.

Strategi bisnis ASSA pada 2022 masih melanjutkan transformasi bisnis berbasis teknologi dan mengembangkan bisnis pada pilar kedua, terutama dalam proses digitalisasi jual beli mobil bekas.

"Selain itu, dari bisnis delivery ekspress Anteraja ditargetkan mencapai breakeven di akhir tahun ini, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi keuntungan yang positif kepada ASSA," paparnya.

ASSA optimistis masih dapat melanjutkan kinerja yang baik, seiring dengan inovasi dan strategi bisnis yang sudah dijalankan perseroan pada 2022.

"Kami melihat dari sektor logistik masih akan terus berkembang ke arah positif seiring dengan aktivitas belanja secara digital semakin melejit dalam waktu satu tahun terakhir," katanya.

Selain itu, dari bisnis kurir ekspress Anteraja, ASSA terus menangkap peluang pasar baru selain dari e-commerce, mulai dari menyiapkan program untuk social commerce dan juga untuk retail.

Sementara itu, dari bisnis jual beli kendaraan bekas melihat pasarnya masih stabil, dan diharapkan dapat melanjutkan pertumbuhan pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper